MOSKOW - Rusia memerintahkan semua pejabatnya memulangkan anggota keluarga yang saat ini berada di luar negeri. Perintah ini dipicu ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat yang semakin panas sehingga berpotensi pecahnya perang global. Seorang pejabat top Rusia mengutip perintah Presiden Vladimir Putin agar seluruh pejabat Rusia membawa pulang orang-orang tercinta mereka secepatnya.

Peringatan ini muncul setelah Putin membatalkan rencananya berkunjung ke Prancis untuk meresmikan pusat spiritual di Gereja Ortodoks Rusia di dekat Menara Eiffel. Putin marah setelah Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pasukan Suriah melakukan kejahatan perang di Aleppo dengan dukungan pasukan udara Rusia. 

Sebelumnya, di Dewan Keamanan PBB, Prancis, sekutu Amerika Serikat, mengajukan draf resolusi untuk menghukum Rusia sebagai penjahat perang di Suriah. Mengutip Daily Mail, 12 Oktober 2016, Rusia memerintahkan semua pejabat dan staf pada semua level untuk mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah-sekolah asing secepatnya. 

Belum ada penjelasan resmi tentang alasan Putin memerintahkan warga Rusia di luar negeri pulang. Namun, menurut analis politik Rusia, Stanislav Belkovsky, perintah itu bermakna sebagai langkah untuk persiapan perang besar. "Ini semua sebagai langkah mempersiapkan para elite untuk perang besar," kata Belkovsky kepada Daily Star

Hubungan Rusia dan Amerika Serikat saat ini mengalami titik terburuk sejak Perang Dingin setelah keduanya melibatkan diri dalam konflik bersenjata di Rusia. Dalam perang di Suriah, Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah dan Amerika Serikat mendukung pemberontak anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad. 

Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengingatkan dunia saat ini dalam titik berbahaya, dipicu permusuhan Rusia dan Amerika Serikat dalam perang di Suriah.