KAIRO - Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan seorang pemimpin senior dan anggota Ikhwanul Muslim (IM) tewas dalam sebuah baku tembak. Pemimpin senior IM yang tewas adalah sosok yang bertanggung jawab atas sayap bersenjata kelompok tersebut. Mohamed Kamal (61), salah satu anggota pimpinan kelompok, dan Yasser Shehata, pemimpin lainnya, tewas dalam baku tembak setelah ototiritas keamanan Mesir menyerbut sebuah apartemen di kawasan Bassateen, Kairo. Pihak keamanan melakukan penggerebekan setelah mengetahui apartemen itu digunakan oleh para pemimpin IM sebagai markas seperti dikutip dari New York Times, Selasa (4/10/2016).

"Shehata dijatuhi hukuman in absentia 10 tahun penjara karena menyerang warga dan secara paksa menahan orang di markas besar Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik originasi," kata kementerian itu dalam pernyataannya. "Kamal telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada dua hal in absentia," tambah pernyataan itu.

Kamal adalah salah satu pemimpin yang paling menonjol dari IM dan anggota dari Biro Pedoman Organisasi. Ia bertanggung jawab atas Komite Administrasi tertinggi, yang dikenal sebagai komite kaum remaja. Ia mengundurkan diri dari komite pada bulan Mei 2016, karena keberadaan komite itu ditentang oleh para pemimpin top lainnya dalam organisasi.

Sementera itu, akun medial sosial milik IM mengatakan Kamal telah menghilang sejak Senin sore, namun tidak memberikan kabar lebih lanjut. IM mengatakan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi damai.