TOKYO - Uji coba rudal yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) telah membuat negara itu menjadi penantang serius Jepang dalam perlombaan senjata yang panjang selama dua dekade. Namun, sumber militer Jepang mengatakan, Tokyo tidak mempunyai kemampuan untuk menangkis serangan rudal rezim Pyongyang tanpa bantuan Amerika Serikat (AS). Korut di bawah diktator muda Kim Jong-un telah melakukan 21 uji coba rudal balistik sejak awal tahun ini. Jumlah ini adalah sebuah ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari kegiatan yang telah mengguncang negara tetangga dan masyarakat internasional.

"Kemajuan mereka lebih cepat daripada yang diperkirakan. Sementara sistem pertahanan rudal kami mempunyai batas kemampuan," kata seorang komandan senior Jepang yang minta identitasnya dirahasiakan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/10/2016).

Jepang sendiri baru akan melakukan peningkatan sistem pertahanan balistiknya pada April tahun depan. Sedangkan untuk melakukan penyebaran sistem pertahanan terbaru yang dirancang untuk menghancurkan hulu ledak membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.

Dibatasi oleh jadwal produksi dan pengetatan anggaran membatasi kemampuan Jepang untuk melaksanakan keinginannya. Hal ini membuat Tokyo harus bersandar kepada AS untuk menjaga mereka dari serangan Korut.

"Satu-satunya pilihan kami untuk saat ini mungkin bergantung kepada AS untuk menghentikan mereka (korut)," kata sumber lain di Angkatan Pertahanan Diri Jepang (SDF).