GARUT Korban tewas akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah. Data terakhir, sudah 21 orang meninggal dunia dan 15 orang belum ditemukan.

"Sampai pukul 18.00 WIB, 21 orang meninggal dan 15 orang hilang,” kata Juru Bicara Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat, Joshua Banjarnahor, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2016), seperti dikutip Goriau.com dari okezone.com.

Korban meninggal 21 orang sudah dievakuasi, namun dua orang di antaranya belum teridentifikasi. Para korban itu ditemukan di tiga lokasi berbeda yaitu di Lapang Paris, Kampung Bojong Larang dan Kampungp Cimacan, Kecamatan Cibatu dan Kersamanah.

Nama-nama korban meninggal dunia adalah Nawawi (65), Iis (35), Irsyad (8), Ahmad (3,5 tahun), Resal (4 bulan), Deni (23), Siti (38), Santi (38), Revina (7), Nunung (75). Sari (25), Jana (35), Aceng Taryana (50), Welis (25), Nuryati (58), Nyonya X, anak perempuan berusia 6 tahun, anak perempuan 4 tahun, Fika (14) serta dua lagi belum diketahui identitas.

Sementara nama-nama korban hilang di Pusat Posko Makodim 0611 Garut sebagai berikut:

Dede sumayati (52), Lena agustina (18), Ano (60) Oom (50), Feri (40), Eneng (12), Kokom (35) anak dari Bu Mimin berusia 3 tahun, Supri (40), anak Supri 3 tahun, Ahmad (4), Etoy (12), Neni suryani (30), Ani (35), dan Kokom (35).

Korban hilang diketahui berasal dari Kampung Cimacan, Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul.

Penanganan pengungsi korban banjir bandang kini dipusatkan di Aula Makorem 062 Taruma Negara. Jumlah 703 orang. Seluruh pengungsi berasal dari Kampung Lapang Paris, Kampung Kaum Lebak, Sindang Wargi. ***