JAKARTA - Arab Saudi mendeportasi 173 WNI karena melanggar keimigrasian. Dari 173 WNI tersebut, 28 diantaranya anak-anak. Dengan demikian, totalnya sudah 383 WNI overstayer dan TKI undocumented dipulangkan setelah sempat ditahan di Tarhil (Pusat Ditensi Imigrasi) Shumaisi.

"Meskipun saat ini Arab Saudi tengah sibuk dengan persiapan wukuf di Arafah, KJRI Jeddah tetap bekerja untuk mempercepat proses pemulangan saudara-saudara kita yang ditahan di Tarhil Shumaisi," kata acting Konjen RI Jeddah, Dicky Yunus dalam keterangannya, Minggu (11/9/2016).

Setiap memasuki musim haji, KJRI Jeddah membentuk tim khusus untuk menangani WNI overstayer dan TKI tak-berdokumen yang jumlahnya meningkat tajam akibat razia besar-besaran yang digelar oleh aparat keamanan Arab Saudi. Tim ini ditugasi khusus melakukan pendataan di Tarhil, memproses dokumen perjalanan SPLP dan berkoordinasi dengan otoritas jawazat (imigrasi Arab Saudi) di Tarhil Shumaisi dalam hal peneribitan exit permit.

Sebanyak 173 WNI ini sudah berada di Tarhil saat kebijakan denda 10 ribu hingga 15 ribu riyal dan sanksi kurungan bagi warga Negara asing ilegal mulai diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. KJRI Jeddah lalu melakukan pendekatan ke instansi berwenang di Arab Saudi sehingga mereka mendapat dispensasi.

"Termasuk dalam rombongan 173 orang ini adalah mereka yang masuk ke Arab Saudi dengan visa umrah kemudian menetap hingga melebihi masa izin tinggal (overstay) sampai datangnya musim haji. Selain itu, ada pula beberapa WNI yang ditangkap karena bekerja sebagai tukang pijat ilegal," jelas Dicky.

Mereka diterbangkan dengan pesawat Saudia Airlines SV816 yang berangkat dari Arab Saudi pada pukul 21:00 WAS dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari Sabtu (10/9) pukul 11:00 melalui terminal 2. Dari manifest, ada 28 anak-anak yang ikut dipulangkan.

Sebelumnya, sebuah rumah yang ditinggali oleh 191 WNI di daerah Syisyah digerebek oleh aparat keamanan Kota Suci Mekkah Al-Mukarramah pada Rabu (7/9) lalu. Di hari yang sama aparat keamanan juga melakukan razia di kawasan lainnya di Mekkah sehingga dalam sehari WNI yang dimasukkan ke Tarhil Shumaisi mencapai lebih dari 200 orang. Jumat subuh (9/9) aparat keamanan kembali menggerebek sebuah rumah di daerah yang sama, yaitu Syisyah, dan mengamankan sebanyak 18 WNI.

"Saya di situ sudah 17 hari, Pak, bersama teman-teman lainnya. Semua yang diangkut ada 18 orang dengan anak kecil. Tadinya yang punya iqamah (kartu izin tinggal) juga diangkut tapi dilepas di Kudai," tutur Supiatun Rahem dari Tarhil Shumaisi yang sempat dihubungi KJRI Jeddah Jumat sore. ***