NEW DELHI - S Girija, seorang wanita berusia 27 tahun asal Nellore, India bagian timur, tergeletak sembari merintih kesakitan di rumah sakit, setelah perutnya disiram mertuanya dan saudari iparnya dengan air keras.

Penyidik meyakini mertua dan saudari iparnya berniat membunuh Girija dan bayinya yang tengah dikandungnya. 

Polisi mengatakan, suami dan ayah mertuanya, yang tidak disebutkan namanya dalam laporan, telah ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan.

Girija telah memiliki anak perempuan berumur 18 bulan. Polisi meyakini dia diserang agar suaminya tidak menjadi ayah dari anak perempuan kedua.

Insiden itu terjadi tepat sehari setelah ibu mertua Girija menemui dukun untuk berkonsultasi tentang jenis kelamin anak yang sedang dikandung menantunya. Menurut laporan harian setempat, si dukun memberi tahu jabang bayi yang dikandung Girija berjenis kelamin perempuan.

Dokter menyebut Girija mengalami luka bakar pada 30 persen tubuhnya.

Pejabat senior setempat mengatakan kepada media, pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium kimia.

"Tampaknya mereka mencampur bahan kimia (air keras) ke dalam minyak tanah dan menuangnya ke perut Girija. Kami sedang memeriksa ibu mertua Girija," kata pejabat tersebut.

Banyak warga India, terutama berlatar belakang tradisional atau tinggal di kawasan pedesaan meyakini anak perempuan kurang bernilai ketimbang anak laki-laki.***