CARACAS - Krisis makanan berkepanjangan menyebabkan sekelompok warga Venezuela menerobos masuk ke dalam kebun binatang di kota Caracas untuk mencuri hewan guna dijadikan bahan makanan.

Penduduk yang mulai putus asa terpaksa menerobos kebun binatang Caricuao Zoo untuk mendapatkan sumber makanan. Seperti yang dilansir Telegraph pada 18 Agustus 2016, penduduk yang kelaparan itu masuk kandang kuda lalu menyembelih dan memakan daging hewan tersebut karena terlalu lapar.

Yang lebih mengenaskan, kuda yang dibunuh adalah satu-satunya spesies dari jenisnya yang ditempatkan di kebun binatang tersebut. Penjaga kebun binatang baru menyadari kejadian itu keesokan harinya. Penjaga yang hendak bertugas hanya menemukan kepala dan tulang rusuk kuda yang tertinggal dalam tumpukan.

Selain menyembelih kuda, penduduk turut mencuri beberapa ekor hewan lagi termasuk babi serta domba untuk dijadikan makanan mereka. Menanggapi insiden tersebut, pemerintah negara sosialis itu lantas menugaskan seorang jaksa, Dalila Puglia,untuk membentuk tim guna melakukan penyelidikan.

Krisis bahan pangan di Venezuela mengakibatkan sekitar 50 ekor hewan termasuk tapir, kelinci, dan burung, mati akibat kelaparan di kebun binatang Caracas setelah tidak diberi makan selama dua minggu. Tidak hanya di ibu kota Caracas, beberapa kebun binatang di beberapa provinsi lain juga mengalami hal yang sama.

Beberapa kebun binatang lain di Venezuela juga menghadapi krisis serupa yang memaksa pihak manajemen meminta sumbangan berbentuk buah-buahan, sayur-sayuran atau daging dari pedagang lokal.

Pemimpin serikat pekerja di taman nasional, Marlene Sifontes, mengatakan, kisah hewan di Caricuao adalah gambaran nyata dari penderitaan yang dialami penduduk Venezuela saat ini. Pihak kebun binatang enggan menanggapi insiden itu. Sementara pemerintah Venezuela telah menyangkal terjadinya kematian akibat kekurangan pasokan makanan.

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Venezuela menyebabkan perpecahan di dalamĀ  pemerintahan negara kaya minyak tersebut. Jutaan warganya menderita kelaparan karena kekurangan bahan pangan, bahkan mereka harus menyeberang ke Kolombia untuk mencari bahan makanan.

Presiden Nicolas Maduro menjadi sasaran serangan dari pihak oposisi karena dia dianggap lemah dan tidak mampu mengatasi krisis ekonomi di negara tersebut. Namun, Maduro justru menyalahkan Amerika Serikat yang sengaja melancarkan perang ekonomi terhadap negaranya.

Jajak pendapat terbaru awal pekan ini oleh perusahaan jajak pendapat lokal Datanalisis menunjukkan bahwa hanya sedikit warga negara itu meyakini Maduro mampu mengatasi krisis. Sementara itu, pihak oposisi menyerukan aksi unjuk rasa besar-besaran di Caracas pada 1 September mendatang.***