JAKARTA - Sastrawan Afrizal Malna merupakan salah satu dari lima tokoh yang terpilih menerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XIV/2016. Namun Afrizal menolak menerima penghargaan tersebut.

Pemberian PAB ini merupakan wujud apresiasi kepada tokoh-tokoh ilmuan dan periset nasional atas segala pencapaiannya dalam pembangunan dan menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia. Penghargaan berasal dari Yayasan Achmad Bakrie bekerjasama dengan Freedom Institute dan Viva Group yang memberikan PAB bagi ilmuan dan periset nasional.

Afrizal Malna dikenal sebagai sastrawan yang produktif menghasilkan karya berupa puisi, cerita pendek, novel, dan esai sastra. Pada PAB yang ke-14, Afrizal mendapatkan penghargaan dari bidang kesusasteraan dengan keberaniannya membangun arsitektur puisi.

Dalam karyanya, ia dinilai gigih melakukan penjelajahan puisi Indonesia modern ke dalam kehidupan urban yang penuh kekerasan, kegilaan sekaligus kesunyian. Karya Tata Bahasa Visual Dari Sesuatu diungkapnya melalui daya penalaran anak-anak tanpa terpengaruh dengan pemaknaan orang dewasa. Meski demikian Afrizal menyatakan tidak dapat menerima penganugrahaan PAB XIV untuk bidang kesusasteraan.

"Khusus saudara Afrizal Malna yang menolak penghargaan ini, sikap dan apresiasi kita terhadap beliau tidak berkurang sedikit pun. Beliau telah banyak membantu perkemabangan kesusasteraan di Indonesia," kata Aburizal Bakrie dalam pembukaan acara di Djakarta Teather, Jakarta, Sabtu (20/8/2016).

Walaupun ada penolakan, penghargaan PAB XIV tidak dipindah tangankan atapun diganti oleh orang lain. Nama Afrizal Malna tetap tercatat sebagai salah seorang peraih penghargaan.

Rizal: Kita Tetap Hargai

Sementara Penasehat Komite Penghargaan Achmad Bakrie XIV/2016 Rizal Mallarangeng menegaskan meski salah satu tokoh penerima penghargaan, Afrizal Malna, menolak anugerah yang akan diberikan, Yayasan Bakrie tidak akan menggugurkan Sastrawan tersebut.

"Sebenarnya walaupun pak Afrizal menolak (penghargaan), tapi kan tidak menggugurkan karya-karya beliau, yang kita hargai kan karyanya," ujar Rizal, saat ditemui di XXI Ballroom, Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (20/8/2016).

Menurutnya, Sastrawan tersebut telah menambah kekayaan budaya Indonesia, "Dia sudah memperkaya kehidupan kebudayaan kita, itu yang paling penting."

Terkait pada setuju atau tidaknya, hal tersebut merupakan ranah pribadi Afrizal, dan ia tetap mengapresiasi karya Tokoh Sastra tersebut.

"Apakah beliau setuju atau tidak, untuk diberikan penghargaan ini, ya itu soal pribadi-lah, ya kita hargai, kita berterima kasih dan mengapresiasi," tegasnya.

Adik dari mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng tersebut berharap agar para generasi muda bisa memetik ilmu dari seorang Afrizal Malna.

"Semoga generasi muda yang lain, yang senang pada sastra, bisa belajar dari saudara Afrizal," tandasnya.***