JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menunjuk calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Gloria Natapradja Hamel, sebagai Duta Kemenpora. Penunjukan ini dilakukan setelah Gloria tidak diikutsertakan sebagai Paskibraka dengan alasan memiliki kewarganegaraan ganda.

"Saya tawari dia untuk jadi Duta Kemenpora," kata Imam saat konferensi pers bersama Gloria di kantornya, Selasa, 16 Agustus 2016. Kata Imam, nantinya Gloria akan diminta untuk mempromosikan semua program-programnya kepada pemuda di seluruh Indonesia.

Gloria nantinya juga akan sering mendampingi Imam untuk keliling di Indonesia, termasuk mendampingi berbagai deputi untuk memberi sosialisasi ke masyarakat. Jabatan ini diberikan untuk Gloria karena dia dinilai sebagai remaja Indonesia yang hebat.

Gloria saat itu juga menyanggupi tawaran Imam. Dia sangat senang diminta menjadi Duta Kemenpora. Namun, tawaran ini belum ia bicarakan dengan kedua orang tuanya.

Gloria bercerita kedua orangtuanya sempat khawatir dengan keadaan psikologisnya setelah pemerintah melarangnya ikut bergabung dalam Paskibraka Nasional 2016. Apalagi mereka belum diperbolehkan menemuinya dengan alasan masa pembinaan Paskibraka di Cibubur.

Gloria yakin semua kejadian ini ada hikmahnya. Bahkan saat ini ia bersyukur karena didapuk sebagai Duta Kemenpora. Apalagi masyarakat juga sangat mendukung dia. "Kemarin buka handphone, saya kaget ternyata ada petisi untuk saya," ucapnya.

Dia mengatakan menjadi Paskibraka memang adalah cita-citanya sejak kecil karena ibunya, Ira Natapradja, juga pernah menjadi Paskibraka pada 1992. Dia mengaku bangga dengan ibunya, dan ingin meniru jejaknya semasa remaja.

Sebelumnya, Imam mengatakan kewarganegaraan Gloria Natapradja Hamel terungkap setelah pihak panitia Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2016 akan menjadwalkan study tour ke Malaysia. "Ternyata saat pengurusan paspor, milik Gloria dari Prancis," kata Imam.

Imam menjelaskan setelah pengibaran bendera merah putih, Paskibraka dijadwalkan berkunjung ke negeri jiran. Rencananya mereka akan berkunjung pada 21-24 Agustus 2016. Mereka akan menimba ilmu dan pengalaman dari Malaysia.

Untuk itu, panitia meminta paspor. Saat diperiksa, paspor milik Gloria dari Prancis. Gloria juga tak tahu bahwa dia memiliki paspor Prancis. Gadis kelas dua SMA itu merasa dia adalah warga negara Indonesia. ***