JAKARTA - Seorang petugas Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang memukul seorang pemuda warga negara (WN) Arab Saudi yang baru mendarat dari Madinah. Peristiwa itu terjadi Rabu (10/8) sekitar pukul 14.10 WIB. Korban bernama Abdul Aziz Mohammed (21), penumpang Saudi Airlines SV 822.

Informasi dihimpun, korban kala itu bersama tiga orang temannya. Mereka mendarat sekitar pukul 11.30 WIB di Terminal 2E. Saat akan melintasi stamp passport, korban mengaku melihat petugas imigrasi bernama Aji menerima uang dari WN Arab Saudi yang lain.

Abdul Aziz kemudian merekamnya dengan ponsel. Namun, Aji melihatnya. Aji kemudian meminta agar korban menghapus hasil rekaman tersebut. Tetapi, korban tidak mau menghapus.

Petugas Imigrasi membawa korban, dan tiga orang temannya ke office Imigrasi Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penyelesaian masalah tersebut. Namun, korban tetap tidak mau menghapusnya, kemudian terjadi pemukulan. Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka robek pada kening sebelah kiri.

Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Alif Suadi membenarkan adanya insiden pemukulan. Namun, dia membantah itu terjadi lantaran WN Arab enggan menghapus video pungli yang diduga dilakukan anggota Imigrasi.

Menurut dia, pemukulan terjadi karena ada kesalahan komunikasi antar keduanya. "Yang satu pakai bahasa Inggris, satunya pakai Arab. Kan enggak nyambung tuh," ujar Alif.

Dia juga membantah kalau anak buahnya itu menerima uang dari penumpang, sebab setelah diputar CCTV tidak ditemukan adanya penerimaan uang atau amplop. Itu (WN Arab Saudi) berani sekali, mungkin karena anak muda. Mereka melawan aturan, kan tidak boleh mengambil gambar, itu ada spanduknya. Mereka tetap ambil gambar, sudah diperingati malah marah, ujarnya.

Sampai jadi pemukulan, kata Suadi, karena ada salah arti dalam bahasa. Tetapi memang pemuda Arab itu benar-benar berani di negara orang ini, tegasnya.

Atas kejadian tersebut, korban melaporkannya ke Kedutaan Arab Saudi untuk Indonesia guna penyelesaian lebih lanjut.***