BOGOR - Putra sulung Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz, yang baru berumur 17 tahun, menikahi gadis mualaf bernama Larissa Chou yang berusia 20 tahun. Keduanya melangsungkan ijab kabul di Masjid Az-Zikra, Sentul Selatan, Bogor, Sabtu, 6 Agustus 2016,

Menjelang pernikahan, Alvin mengaku tidak menemukan kendala yang berarti. Semua persiapan lancar dan prosesi pernikahan dijalani dengan cara yang sederhana.

"Prosesnya Alhamdulillah lancar, persiapan dua bulan lancar, sederhana dan tidak menunjukkan kemewahan," ujar Alvin saat bertemu dengan awak media.

Ijab kabul yang menjadi salah satu syarat sah akad nikah diucapkan dengan lancar di hadapan calon istri dan orangtua. 

"Biasa saja, saya sering ngisi acara. Tampil di depan banyak orang. Menurut saya ijab qabul lebih gampang dari seminar," katanya.

Proses akad nikah Alvin dangan mualaf berparas cantik itu berlangsung pada Subuh dini hari. Ia percaya Subuh adalah waktu yang baik melaksanakan pengikatan janji suci tersebut. Ia juga berharap mendapat berkah yang lebih banyak dari Allah.

"Karena Rasul memberkahi waktu fajar, orang yang beraktivitas di waktu fajar," ujarnya.

Diperbolehkan Pengadilan

Usia putra sulung Arifin Ilham ini masih terbilang muda, yaitu 17 tahun. Namun begitu, Arifin tidak mempermasalahkan. Toh menurutnya, berdasarkan aturan negara, umur 17 tahun sudah diperbolehkan menikah.

Diakui Arifin Ilham, proses untuk mempersiapkan pernikahan anaknya sangat dipermudah. Serangkaian proses sudah dilalui. Pengadilan juga telah mengeluarkan putusan yang mengizinkan pernikahan Alvin Faiz dan Larissa Chou.

Putusan pengadilan bahkan lebih cepat dari yang seharusnya. Tidak perlu menunggu hingga tiga bulan. Akad nikah Alvin Faiz juga disaksikan guru-guru dan rekan sekolah.

"Alvin taat hukum, Abi juga taat hukum. Ini sudah lewat proses pengadilan dan diperbolehkan nikah. Guru-guru Alvin juga hadir semua tadi," ujar Arifin.

Selain itu, menantunya yang diketahui seorang mualaf juga tidak dipermasalahkan Arifin. Baginya, ini adalah salah satu cara dakwah dan tempat belajar untuk menghargai perbedaan keyakinan dua keluarga.

"Ini cita-cita abinya. Abinya pengen dari rumah Arifin lahir generasi dakwah dan menghormati perbedaan," kata Sang Ustaz.

Arifin Ilham tidak pernah mempermasalahkan usia anaknya. Dia hanya ingin anaknya selamat dari jurang dosa. Ia berharap, Alvin dapat menjadi contoh bagi para generasi muda, khususnya bagi adik-adiknya untuk menjauhi perbuatan yang dilarang Allah.

"Abi ingin Alvin selamat. Tidak ingin dia ke luar dari jalan Allah. Dengan menikah dia mencium, menatap istrinya dengan sedekah. Mudah-mudahan ini jadi uswah bagi adik-adik berikutnya. Selamat ya Alvin, Abi sayang Alvin. Go ahead, Nak!" ujarnya.***