NAIROBI - Jackline Mwende, seorang wanita berusia 27 tahun di Kenya, kehilangan kedua tangannya karena dipotong suaminya. Suaminya bernama Stephen Ngila (37), juga melukai bagian kepala wanita malang tersebut.

Dikutip Goriau.com dari vemale.com, Jackline Mwende diserang suaminya secara sadis lantaran sang suami kecewa Jackline tak kunjung hamil. Dilansir laman asiantown.net, Jackline dan suaminya Stephen Ngila telah menikah selama 7 tahun. Namun, mereka belum dikaruniai buah hati lantaran Ngila mengalami masalah dengan kesuburannya.

Sebelumnya, Ngila telah meninggalkan Jackline selama tiga bulan lamanya. Tapi, beberapa waktu lalu di suatu malam dia kembali ke rumahnya di Masii, Machakos Country, Kenya. Ia datang dengan kemarahan yang luar biasa. Pria 37 tahun tersebut lantas mendatangi Jackline sambil membawa parang di tangannya. Ia memukul Jackline dan tanpa basa-basi langsung memotong kedua tangan Jackline. Pria tersebut juga melukai kepala Jackline. Saat melukai istrinya tersebut, Ngila mengatakan, "Ini adalah hari terakhirmu."

Jackline mengatakan, "Ia datang dengan kemarahan yang luar biasa. Saat aku membukakan pintu untuknya, ia langsung menyerangku. Ia mengatakan bahwa hari itu adalah hari terakhirku. Dengan bringasnya, ia telah memotong kedua tanganku. Aku berharap bahwa ia akan dipenjara seumur hidup. Ya, meskipun aku masih mencintainya. Tapi, ia telah berusaha membunuhku. Ia telah melukaiku."

Atas kejadian ini, Ngila akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian setempat sesaat setelah kejadian. Sementara Jackline, ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan perawatan medis.

Polisi memperkirakan bahwa aksi sadis yang dilakukan Stephen dipicu oleh kekecewaan dalam dirinya yang mengetahui bahwa sang istri tak kunjung hamil dan memberikan keturunan padanya. Padahal nih ya, dalam catatan medis dua tahun lalu menemukan bahwa Ngila mengalami masalah dengan kesuburannya. Medis mengungkapkan bahwa Ngila mengalami impoten dan ini membuatnya sulit mendapatkan buah hati. Agar pasangan ini mendapatkan buah hati, dokter memperingatkan Ngila untuk melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengobatan. Sayang, Ngila tak pernah lagi datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan atau pengobatan.***