CILACAP - Freddy Budiman merupakan salah satu dari 4 terpidana mati yang dieksekusi dinihari tadi, 29 Juli 2016. Rohaniwan Hasan Makarim mengatakan, Freddy Budiman mengenakan pakaian gamis putih dan celana putih saat menjalani hukuman mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat dinihari. ''Terlihat putih bersih," kata Hasan di Dermaga Wijaya Pura Nusakambangan, Jumat.

Sebelum peluru regu tembak menembus jantungnya, pria asal Surabaya itu mengucapkan kalimat takbir. "Allahu Akbar, begitu diucapkan berkali-kali," ujar Hasan.

  Hasan menceritakan Freddy mengalami banyak perubahan selama dipenjara. Ia menjadi sosok religius dan senang mengaji. Bahkan, sebelum dieksekusi, Freddy menjalankan puasa sunah Senin-Kamis.

Freddy divonis mati atas kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi. Belakangan diketahui dia juga memiliki pabrik ekstasi di penjara dan ikut mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji.

Freddy menjalani eksekusi mati bersama tiga terpidana kasus narkotika. Dia menjadi pertama yang dieksekusi pada hukuman mati jilid III ini. Jasadnya akan disemayamkan di pemakaman Bharatu Sedayu, Jalan Krembangan Baru VII/ 6A Surabaya, Jawa Timur, siang ini.

Hanya 4 Dieksekusi

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad menyebut ada 4 terpidana mati yang telah dieksekusi, termasuk Freddy Budiman.

"Sementara ini baru empat," kata Noor didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono saat jumpa pers di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/7/2016) dini hari.

Eksekusi mati dilakukan pada pukul 00.45 WIB di lapangan tembak Limus Buntu, di belakang Pospol Nusakambangan. Empat terpidana yang dieksekusi yaitu Freddy Budiman (WNI), Michael Titus (WN Nigeria), Humprey Ejike (WN Nigeria), dan Seck Osmane (WN Afrika Selatan).

Sebelumnya beredar 14 terpidana yang akan dieksekusi. Noor mengatakan bahwa sisanya akan dieksekusi untuk tahap berikutnya.

"Sementara sisanya akan dilakukan bertahap," ucapnya.***