ISTANBUL - Sepekan usai kudeta gagal yang terjadi di Turki, yang menewaskan 290 orang, pemerintah pun mengumumkan rencana membangun pemakaman khusus mereka yang terlibat kudeta. Sekitar 24 orang yang terlibat kudeta diyakini tewas malam itu.

Sebuah makam yang baru ditimbun tanpa nisan terlihat di daerah terpencil di sudut belakang tempat penampungan anjing di timur Istanbul, Turki.

Makam itu juga menjadi makam pertama yang menempati pekuburan khusus pengkhianat yang dibangun khusus bagi mereka yang tewas saat kudeta militer 15 Juli.

Sepekan usai kudeta gagal tersebut yang menewaskan 290 orang, pemerintah daerah mengumumkan rencana membangun pemakaman khusus mereka yang terlibat kudeta. Sekitar 24 orang yang terlibat kudeta diyakini tewas malam itu.

''Otoritas menyebutnya pemakaman para pengkhianat. Warga yang lewat akan mengutuk mereka. Biarkan warga menyumpahi mereka sehingga mereka tidak tenang di dalam kuburnya,'' ujar Wali Kota Istanbul Kadir Topbas dikutip dari Dogan News Agency, Jumat (29/7/2016).

Direktorat Agama Turki mengeluarkan petunjuk untuk menolak shalat jenazah dan upacara pemakaman bagi mereka yang tewas saat mencoba menggulingkan pemerintah.

Andrew Gardner dari Amnesty International mengatakan tindakan itu menciptakan atmosfer negatif dan berbahaya usai kudeta gagal.

''Menolak melaksanakan upacara pemakaman adalah pelanggaran dasar hak manusia. Di situasi normal, pernyataan itu tidak terbayangkan terjadi,'' katanya.

Pembangunan makam dilakukan dengan cepat, hanya dua hari. Pekerja membangun pagar batu rendah di sekeliling lahan. Di depan lahan itu akan dibangun penampungan baru anjing liar.

Sebuah plang besi berwarna hitam berdiri pada Senin. Tertulis 'Pemakaman Para Pengkhianat' dengan warna putih.

Jenazah pertama dan satu-satunya itu tiba dengan ambulans pada Senin, kata para pekerja. Tidak ada doa dan upacara yang digelar. Makam itu berada di bawah pohon pinus yang mati.

Pekerja tidak tahu identitas jasad itu. Namun, media setempat mengatakan jasad itu adalah Mehmet Karabekir (34 tahun). Dia seorang kapten dan ayah dua anak. Ibunya menolak mengklaim jasadnya sehingga dia dibawa ke makam itu.

Di samping makam itu, terdapat tiga liang lahat yang menunggu diisi. Pekerja belum diberitahu kapan jenazah baru datang.***