NEW DELHI - India menugaskan pasukan mengawal Nita Ambani, istri Mukesh Ambani, orang terkaya di India yang dijuluki raja minyak dan gas. Mukesh adalah pemilik Reliance JioInfocomm, perusahaan raksasa minyak dan gas bumi. Dilansir The Washington Post, Kamis (28/7/2016) publik di Negeri Hindustan dibuat marah dengan perlakuan istimewa yang diterima Nita.

Itu terjadi tak lama setelah Hindustan Times dalam laporannya menyebut pemerintah India mengirimkan tim pasukan komando elite demi melindungi sang sosialita.

"Perempuan diperkosa setiap hari di Delhi. Tidak ada keamanan untuk mereka meski telah diminta berulang kali. Namun Perdana Menteri menyediakan keamanan bagi teman-temannya," cuit Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal di Twitter.

Menurut Hindustan Times, pengawalan khusus ini diberikan kepada Nita karena badan pusat keamanan menerima adanya laporan ancaman terhadapnya.

Sebenarnya, pasangan suami istri tersohor di India itu telah mendapat fasilitas istimewa ini sejak 2013 lalu. Ketika itu Mukesh dilaporkan mendapat teror sebelum akhirnya ia memutuskan membayar untuk mendapat perlindungan dari komando pasukan elite.

Nita yang berusia 52 tahun dikenal sebagai kolektor seni, di samping itu ia juga duduk sebagai dewan redaksi di perusahaan sang suami. Sang sosialita juga menyandang jabatan sebagai ketua badan amal.

Pasangan ini tinggal di rumah berlantai 27 tingkat, sebuah hunian yang sangat terkenal di Mumbai. Terdapat sejumlah fasilitas mewah di kediaman mereka seperti ballroom, bioskop, dan area parkir enam tingkat di mana majalah lifestyle Amerika Serikat (AS) ternama, Vanity Fair pernah mengulik kemegahan rumah Mukesh dan Nita.

Memang bukan hal baru ketika seorang pengusaha atau politisi mengeluarkan uang dengan jumlah tertentu demi mendapat kawalan keamanan.

Namun tidak di India, di mana negara itu bahkan masih kekurangan personel polisi dan berita tentang 10 anggota tim komando pasukan elite yang diterjunkan untuk melindungi Nita jelas melukai dan memicu amarah rakyat.

Peristiwa pemerkosaan terakhir yang terjadi di India sungguh menyayat hati. Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun merenggang nyawa setelah diduga menjadi korban kekerasan seksual.

Ia tak hanya diperkosa, namun disiksa dengan paksaan untuk minum cairan kimia. Peristiwa ini terjadi di tengah pengungkapan kasus kejahatan seksual yang dialami sebanyak dua kali oleh seorang mahasiswi yang juga berasal dari kasta Dalit.

Para pelaku dilaporkan adalah orang-orang yang sama yang melakukan kasus kekerasan seksual terhadap sang mahasiswi sebelumnya.

Sontak hal ini disorot dunia, tanda tanya besar pun timbul ketika pemerintah India mengklaim telah mengetatkan hukum bagi pemerkosa namun pelaku dalam kasus tersebut dapat melenggang bebas dari penjara.

Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan terkait fasilitas istimewa yang didapat oleh kalangan tertentu di India semakin tajam. Orang-orang kaya di negeri itu terlihat berjalan dengan kawalan petugas keamanan khusus di tempat-tempat umum seperti bandara dan jalan raya.

Situs data IndiaSpend pada 2013 lalu memperkirakan terdapat 47.000 polisi yang ditugaskan untuk melindungi 14.842 orang yang berasal dari kalangan VIP (Very Important Person).***