WASHINGTON - Kebencian calon presiden Ameriksa Serikat (AS) Donald Trump terhadap Muslim, telah menimbulkan kekhawatiran bagi warga Muslim di negara adidaya tersebut. Nah, sebagai upaya untuk menghentikan langkahnya menuju orang nomor satu di AS, para pemimpin Muslim AS mengajak seluruh komunitas Muslim di negera itu untuk mengikuti pemilihan presiden. Upaya ini penting dilakukan agar dapat membantu memerangi sikap anti-Muslim dari calon presiden AS, Donald Trump.

Anggota Dewan Organisasi Muslim AS, Osama Abu Irshaid menerangkan, Negeri Paman Sam ini hanya memiliki sekitar 3,3 juta Muslim.

''Kami ingin masyarakat Muslim memahami bahwa jika Anda menyerah atas hak Anda secara sukarela, tidak ada yang akan datang dan memberikannya kepada Anda,'' kata Osama seperti dilansir laman Reuters, Kamis (21/7/2016).

Oleh karena itu, para imam telah diminta untuk mendorong jamaahnya untuk segera mendaftar menjadi pemilih.

Data Dewan Kerja Sama Amerika=Islam (CAIR) menunjukkan, sebanyak 300 ribu Muslim telah terdaftar sejak November lalu. Meksi jumlah Muslim tak banyak, namun diyakini akan memberikan dampat besar di negara-negara bagian kunci seperti Virginia dan Florida.

Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad mengatakan, sentimen anti-Muslim telah tumbuh sejak penembakan massal di San Bernardino, California, tahun lalu yang diduga dilakukan seseorang yang terinspirasi ISIS. Hal ini diperparah dengan komentar Trump yang menyerukan larangan imigran Muslim.

Warga Muslim AS, Sadat Najmi telah termotivasi untuk mendaftarkan diri menjadi pemilih untuk pertama kalinya sejak 1988. ''Saya berpikir cukup lama untuk mendaftar tapi kali ini saya benar-benar percaya bahwa saya harus melakukannya,'' kata Sadat.***