PEKANBARU - Daging merah seperti sapi hingga kambing memang terasa sedap ketika diolah menjadi berbagai hidangan. Akan tetapi, konsumsi daging merah ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD).

Pedoman kesehatan yang berlaku saat ini membatasi asupan protein untuk mengendalikan CKD serta memperlambat proses perkembangan CKD menjadi gagal ginjal. Salah satu sumber protein yang umum ditemui ialah daging merah.

Hanya saja, sejauh ini bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara asupan protein dan perlambatan penurunan fungsi ginjal masih terbatas. Oleh karena itu, tim peneliti dari National University of Singapore melakukan penelitian lebih lanjut terkait asupan protein dan fungsi ginjal.

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada Journal of the American Society of Nephrology ini, tim peneliti melakukan analisa data asupan protein dari 63.257 orang dewasa.

Tim peneliti mendapati bahwa umumnya asupan protein yang didapatkan peserta penelitian berasal dari daging merah yang didominasi oleh daging babi. Sumber protein lain yang dikonsumsi oleh para peserta penelitian ialah telur, ikan, produk susu, hingga kedelai.

Setelah melakukan peninjauan selama 15,5 tahun, tim peneliti menemukan bahwa asupan daging merah dalam jumlah banyak memiliki hubungan yang kuat dengan peningkatakn risiko gagal ginjal hingga 40 persen. Akan tetapi, tim peneliti tidak menemukan adanya pengaruh atas konsumsi sumber protein lain seperti ikan, telur dan produk susu terhadap peningkatan risiko gagal ginjal.

Peneliti Dr Woon-Puay Koh mengatakan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu atau pasien CKD yang menghindari risiko gagal ginjal masih dapat mengonsumsi protein dalam kondisi 'terjaga'. Salah satu caranya ialah dengan mengganti asupan protein berbasis daging menjadi protein berbasis tumbuhan.

''Akan tetapi, jika mereka masih ingin mengonsumsi daging, ikan, kerang dan unggas merupakan alternatif yang lebih baik dibandingkan daging merah,'' terang Dr Koh seperti dilansir Express UK.***