JAKARTA - Sejak pagi, ratusan warga yang tidak terima anaknya menjadi korban vaksin palsu menyambangi Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur. Aksi warga ini menyusul pengumuman Menteri Kesehatan Nina Moeloek yang menyatakan Rumah Sakit Harapan Bunda menjadi salah satu dari 14 rumah sakit penyedia vaksin palsu.

Di tengah ratusan warga yang hadir, ternyata hadir pula mantan Camat Gambir, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kasudinhubtrans) Jakarta Pusat, Henry Perez Sitorus.

Henry mengaku khawatir dan kecewa kalau anaknya jadi korban vaksin palsu. Karena sejak 3 tahun lalu, dia selalu membawa anaknya berobat dan memvaksin anaknya di Rumah Sakit Harapan Bunda. Sang anak saat ini sudah berumur 3 tahun.

"Kecewa, RS sebesar ini ternyata ada vaksin palsu. Tadi disuruh daftar nama anak saya, sama nama dokter yang memberikan vaksin waktu itu, sama tempat tinggal, dan nomor telepon kita. Baru itu saja tadi. Pihak RS seharusnya kasih solusi," kata Henry di lokasi, Jumat (15/7).

Meskipun, lanjut Henry, belum ada efek dari vaksin palsu yang diduga diberikan kepada anaknya. Namun, dia mengaku tetap khawatir adanya efek samping yang akan muncul di kemudian hari.

"Dari imunisasi dasar, sejauh ini enggak ada ini (efek samping). Tapi kan enggak tau dampaknya ke depan," ujar pria yang kini jadi Staff di Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta.***