JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya mengungkap data delapan bidan yang menerima vaksin palsu. Para bidan yang berpraktik di wilayah Jakarta dan Bekasi tersebut umumnya mendapat pasokan vaksin dari CV Azka Medika.

"Ini daftar bidan penerima vaksin palsu," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat rapat kerja di Komisi IX DPR, Kamis (14/7). Berdasarkan pemaparan Kemenkes dalam rapat bersama Komisi IX DPR, delapan bidan adalah :

Bidan Lia yang beralamat di Kampung Pelaukan, Sukatani, Cikarang, Bekasi

Bidan Lilik yang beralamat di Perumahan Graha Melati, Tambun, Bekasi

Bidan Klinik Tabina, Perumahan Sukaraya, Sukatani, Cikarang, Bekasi.

Bidan Iis yang beralamat di Perumahan Seroja, Bekasi

Klinik Dafa dr Baginda yang beralamat di Cikarang, Bekasi

Bidan Mega yang beralamat di Cikarang Makmur, Sukaresmi, Bekasi

Bidan M Elly Novita yang beralamat di Ciracas, Jakarta Timur

Klinik dr Ade Kurniawan di Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat.

Sebanyak enam dari delapan bidan tersebut diketahui menerima vaksin palsu dari sales Juanda dari CV Azka Medika. Dua orang bidan mendapat vaksin palsu dari sales Seno dan sales Kartawinata. 

Modus yang dilakukan tersangka sales adalah menawarkan vaksin palsu dengan cara menunjukkan daftar harga. Sebelumnya, Kemenkes membuka identitas 14 fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) penerima vaksin palsu. Mayoritas fasyankes berada di Bekasi.

Adapun 14 fasyankes yang dimaksud adalah RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Cikarang, Bekasi), Sentral Medika (Gombong), RSIA Puspa Husada.

Fasyankes lainnya adalah Karya Medika (Tambun, Bekasi), Kartika Husada (Bekasi), Sayang Bunda (Bekasi)  , Multazam (Bekasi), Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Cikarang, Bekasi), Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur), Elizabeth (Bekasi), Hosana (Cikarang) dan Hosana (Bekasi). ***