SEJAK wakaf (endowment) dipraktikkan sebagai penopang pendidikan di Barat, pada tahun 1502 M oleh Lady Margaret Beaufort, Countess of Richmond (Pangeran wanita) atau nenek Raja Henry VIII, di Universitas Oxford (Lady Margaret Profesor of Divinity ) dan Cambridge (Lady Margaret Profesor of Divinity), wakaf di Barat hingga kini menjadi motor penggerak penting kemajuan pendidikan, terutama perguruan tinggi. Lembaga akademis, seperti perguruan tinggi dan universitas di Eropa dan Amerika, menggunakan dana wakaf untuk membiayai operasional universitas.

Selain itu, dana wakaf juga digunakan untuk membiayai setiap lembaga yang ada di universitas. Contohnya untuk pemberian beasiswa.

Besaran wakaf dari universitas top dunia ini bervariasi. Namun yang pasti pengelolaan dana wakaf pendidikan di dunia Barat berjalan maksimal. Hal ini terbukti dengan banyaknya universitas top dunia yang dikelola dengan sistem wakaf pendidikan.

Hal itu diungkapkan mantan Sekjen Kementerian Agama yang kini menjabat Wakil Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Bahrul Hayat, dalam makalahnya Peran Wakaf Dalam Menunjang Pendidikan yang disampaikan dalam focus group discussion Badan Wakaf Indonesia (BWI) beberapa waktu lalu.

Bahrul mengatakan, wakaf pendidikan di dunia Barat meliputi sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan dan riset ilmu pengetahuan dan teknologi, chaired professorship (guru besar), beasiswa dan riset bidang kemanusiaan.

Sebelas universitas dunia berkembang melalui sistem wakaf pendidikan. Berikut ini perguruan tinggi top dunia yang menjadikan wakaf sebagai salah satu instrumen pembiayaan mereka:

Massachusetts Institute of Technology (12,4 miliar dolar AS)

Harvard University (35,8 miliar USD)

University of Cambridge (5,8 Juta Poundsterling)

Stanford University (21,4 miliar USD)

California Institute of Technology (Caltech) (2 miliar USD)

University of Oxford (4,2 juta Poundsterling)

University College London (UCL) (90 juta Poundsterling)

Imperial College London (98 juta Poundsterling)

ETH Zurich Swiss Federal Institute of Technology (2,8 juta Poundsterling)

University of Chicago (7, 546 miliar USD)

Princeton University (20, 9 miliar USD).***