SAMPIT - Ulah tiga anggota petugas regu Pemadam Kebakaran Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah ini tak patut dicontoh. Mereka malah berkelahi sehari jelang Idul Fitri lalu.

Mereka babak belur lantaran saling jotos di tempat bekerja. Meski sebenarnya berawal dari sebuah latihan, kejadian itu malah berakhir di kantor polisi. Dengan wajah penuh benjolan dan luka memar, mereka saling lapor ke pihak berwajib.

Kejadian itu berawal pada Selasa (5/7) dini hari sekitar pukul 00.25 WIB. Ketika itu seorang petugas damkar berinisial YP disebut-sebut datang ke Markas Komando (Mako) Damkar Sampit dengan kondisi mabuk minuman keras.

Kemudian YP meminta salah satu rekannya LK untuk berlatih tinju dengan tangan kosong (tanpa sarung tinju). Aksi keduanya yang sama-sama memiliki kemampuan pencak silat tersebut berlangsung sekitar lima menit hingga datang komandan regu (danru) HD.

Sebagai seorang komandan, HD menegur keduanya agar berhenti. Namun, HD malah terlihat adu mulut dan mengantikan posisi LK, HD terlibat adu jotos dengan YP.

Tidak lama kemudian, adu jotos dilerai petugas lainnya. Selasa (5/7) sekitar pukul 09.35 WIB, kejadian itu dilaporkan ke Mapolsek Ketapang oleh kakek LK yang merasa tidak terima cucunya diperlakukan hingga babak belur.

Kasus ini berakhir damai. Kakek LK meminta agar kejadian didamaikan di kantor polisi. Ketiga petugas damkar dipanggil, termasuk kepala Damkar.

“Semua sepakat untuk berdamai dengan menandatangi surat perjanjian tidak akan mengulangi lagi, selanjutnya kami serahkan ke komandan damkar,” ujar Kapolsek Ketapang Kompol Rio Alexander Panelewen seperti dilansir laman Radar Sampit, Sabtu (9/7). ***