ILMUWAN memprediksi Benua Eropa akan mengalami zaman 'mengerikan' mulai tahun 2019, yakni matahari akan menjadi kosong, yang merupakan tanda-tanda zaman es akan menyelimuti Eropa.

Laporan terbaru menyebutkan, aktivitas matahari semakin berkurang selama lebih satu abad terakhir ini. Artinya matahari sedang 'mendingin' dari kondisi biasanya.

"Tidak ada sunspot (bintik hitam matahari) terlihat di permukaannya. Dan untuk keduakalinya dalam bulan ini, matahari sudah benar-benar kosong," kata Paul Dorian, ahli cuaca dari Vencore Weather.

Menurut Dorian, matahari yang kosong merupakan tanda bahwa kita mendekati siklus solar minimum. Di mana jumlah sunspot, solar flares (lidah api), dan badai geomaknetik menjadi jauh berkurang. Dan hal ini akan semakin meningkat selama beberapa tahun ke depan.

Awalnya, kekosongan ini berlangsung hanya beberapa hari, kemudian akan terus berlanjut selama berminggu-minggu. Dan akhirnya berlangsung selama berbulan-bulan pada saat siklus sunspot mencapai titik terendah.

"Siklus solar minimum berikutnya kemungkinan berlangsung sekitar 2019 atau 2020," kata Dorian.

Selama siklus solar minimum itu, Bumi memasuki fase yang disebut Maunder Minimum, yaitu zaman es mini seperti yang terjadi pada tahun 1645.

Selama Maunder Minimum, temperatur merosot begitu tajam hingga Sungai Thames membeku.

Profesor Valentina Zharkova dari Northumbria University memprediksi bahwa aktivitas matahari akan mengalami penurunan yang tajam antara tahun 2020 dan 2050.

"Saya benar-benar percaya diri dalam penelitian kami. Penelitian didasarkan pada perhitungan yang tepat dan data yang bisa diandalkan," kata Zharkova saat mengemukakan teorinya tahun lalu.

"Bahkan, hasil kami dapat diulang oleh peneliti lain dengan data yang sama yang tersedia di banyak observatorium surya, sehingga mereka dapat memperoleh bukti mereka sendiri bahwa Bumi akan memasuki fase Maunder Minimum," tambahnya.***