SETELAH bulan Ramadan, banyak orang yang justru mengalami kenaikan berat badan atau metabolisme kacau karena kurang tidur, kurang gerak, dan sebagainya. Padahal bulan puasa seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk mendisiplinkan gaya hidup. Namun, mendapatkan kembali manfaat puasa bisa kita lakukan di hari biasa dengan puasa sunah. Lalu seperti apa sebaiknya puasa dilakukan agar tidak justru berdampak buruk pada kesehatan? Menurut ahli gizi dari LaGizi, Jansen Ongko, meningkatkan aktivitas fisik dan nutrisi makanan adalah kuncinya.

"Puasa merupakan anjuran bagi umat muslim di seluruh dunia. Puasa yang benar sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk bermalas-malasan atau stop berolahraga karena tubuh tetap membutuhkan aktivitas fisik agar tetap bugar,” kata Jansen, menerangkan satu kunci puasa sehat.

Kurangnya gerak ketika puasa, menurutnya, menjadi alasan banyak orang mengalami kenaikan berat badan setelah puasa Ramadan. Ini umumnya terjadi karena asupan berlebih ketika berbuka dan kurangnya aktivitas fisik, ujarnya.

"Padahal tidak ada perbedaan kebutuhan kalori maupun perbedaan makronutrisi saat berpuasa. Nutrisi baik itu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral tetap harus terpenuhi layaknya tidak di saat berpuasa karena pada dasarnya yang berbeda hanyalah pada bagian waktu makannya saja,” kata pria yang juga seorang fitness educator ini.

Pengaturan nutrisi yang optimal dan manajemen waktu makan yang baik tentunya akan berdampak positif terhadap performa tubuh selama berpuasa. Apabila ingin mendapatkan kembali manfaat berpuasa dan untuk melatih hidup sehat selama setahun, sebaiknya lakukan cara sehat berikut ini.

Jangan makan tergesa-gesa

Belajar agar tidak makan tergesa-gesa dan makan dalam jumlah besar. Apalagi setelah berbuka, karena dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan dan mudah menyebabkan asupan kalori menjadi berlebihan.

Minumlah segelas air hangat atau teh hangat tawar sebagai pembuka agar lambung siap untuk menerima makanan. Hindari langsung meminum minuman dingin atau es karena dapat menyebabkan kontraksi pada lambung terutama bagi yang memiliki masalah maag.

Setelah 5-10 menit kemudian, makanlah makanan atau minuman seperti kurma, buah kering, kismis, kolak, pisang, semangka, takjil, air kelapa, madu, gula aren, atau sumber alami lain yang manis tetapi dalam jumlah yang wajar.

Kenapa harus manis? karena karbohidrat sederhana lebih mudah dicerna oleh tubuh untuk menggantikan cadangan gula darah yang terpakai setelah seharian berpuasa.

Kurangi makanan berzat aditif

Hindari produk-produk olahan seperti snack atau soft drink yang mengandung zat pewarna, biang gula, pemanis, atau zat-zat aditif lain. Fokuskan pada sumber makanan alami karena lebih kaya nutrisi dan juga mengenyangkan.

Makan makanan lengkap

Beberapa saat setelah mengonsumsi snack atau setelah salat Maghrib, makan utama sebaiknya dengan komposisi makronutrisi lengkap dan seimbang antara protein, karbohidrat, dan lemak dengan sumber dan cara pengolahan makanan yang baik.

Jangan lupa untuk menambahkan sayur-sayuran yang kaya akan mineral, vitamin, dan juga serat yang bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan.

Tetap menjaga aktivitas fisik

Selain itu, penting untuk tetap melakukan aktivitas fisik. Karena berolahraga saat berpuasa tubuh tidak mendapat asupan minuman yang cukup, maka hal yang harus diperhatikan adalah jenis dan intensitas olahraga yang dilakukan. Lakukanlah olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh.

Dengan menjaga asupan makan dan melakukan aktivitas fisik, masalah kenaikan berat badan atau kerusakan metabolisme dapat dihindari.***