HOUSTON - Aksi kekerasan terhadap warga Muslim Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah seorang dokter bernama Arsian Tajamul. Dokter spesialis mata ini ditembak tiga pria saat hendak melaksanakan shalat shubuh di masjid Houston pada Ahad (3/7/2016). Reuters melaporkan, motif serangan tidak jelas, tapi terjadi sehari setelah pria Muslim lainnya juga diserang di luar sebuah masjid di Florida.

Korban insiden Texas itu bernama Dr. Arsian Tajammul, seorang spesialis penyakit mata, sedang menjalani operasi dan bisa diselamatkan, kata Mustafaa Carroll, direktur eksekutif Dewan Hubungan Islam-Amerika (the Council on American-Islamic Relation/CAIR) cabang Houston.

Korban tidak menderita kerusakan organ dalam dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya, melalui perawatan intensif di rumah sakit pada Ahad malam, kata pejabat polisi Houston, Muzaffar Siddiqi, yang juga penghubung komunitas Muslim Kota Houston.

Doktor itu memarkir kendaraannya dan berjalan menuju masjid Madrasah Islamiah untuk menjalankan shalat subuh ketika dua tembakan mengenainya sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat, kata dia. Tiga penyerang kemudian melarikan diri tanpa kendaraan.

''Ini kejadian yang aneh tapi nyata karena masjid adalah di lingkungan miskin, dan mereka (para penyerang) mengenakan masker, yang bisa berarti segala kemungkinan,'' kata Carroll.

Siddiqi mengatakan penyidik ??belum mengkonfirmasi penyerang bertopeng. Dia mendesak masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan, meskipun ada kekhawatiran di masyarakat Muslim bahwa serangan itu kejahatan rasial.

''Kami belum tahu,'' kata Siddiqi kepada Reuters dalam wawancara telepon, menambahkan bahwa perampokan mungkin menjadi motif. Namun, dia mengatakan kehadiran polisi meningkat di sekitar masjid. Sementara bulan suci Ramadhan berakhir pada Selasa.

Penembakan itu terjadi sehari setelah seorang pria Muslim dipukuli di luar sebuah masjid Florida, masjid yang juga biasanya dikunjungi oleh pria bersenjata yang menewaskan 49 orang di sebuah klub malam Orlando beberapa waktu lalu.***