JAKARTA - Sebuah masjid di Myanmar kembali dibakar massa yang merupakan gerombolan biksu Budha.

Insiden di utara Myanmar ini sudah dua kali terjadi dalam dua pekan terakhir. Polisi langsung siaga di desa Hpakant, negara bagian Kachin usai gagal menghentikan amukan para biksu.

Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (3/7), insiden ini telah menjadi peringatan bagi pemerintahan Myanmar. Pasalnya, pemimpin pemerintahan yang juga peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, udah diperingatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Suu Kyi sendiri memperoleh Nobel Perdamaian karena dianggap berpengaruh besar dalam memberantas kekerasan yang bernuansa agama.

Sekelompok warga tiba-tiba datang menyerang masjid dan membakarnya, insiden ini terjadi 1 Juli silam. Kelompok ini dilaporkan sempat menyerang polisi yang menjaga masjid dan juga mencegah datangnya mobil pemadam kebakaran di lokasi kejadian.

"Hal ini terulang sebab masjid dibangun dekat dengan sebuah pagoda. Muslim di sini menolak menghancurkan bangunan tersebut saat para penganut Budha tahu. Mereka kemudian marah dan menghancurkan masjid ini," ujar seorang petugas kepolisian, Moe Lwin.

Situasi di desa Hpakant kini mulai berangsur normal, meski demikian ketakutan penyerangan kembali terjadi masih ada. Selain itu, pihak kepolisian sendiri tidak menangkap seorang pun yang terlibat dalam aksi pembakaran masjid ini.

Insiden serupa terjadi pekan lalu di Bago. Komunitas muslim terpaksa melarikan diri ke kota sebelah saat masjid mereka dibakar dan seorang pria dihajar massa. Insiden ini terjadi di desa Thayel Tha Mein.

Media lokal melaporkan lebih dari satu bangunan dibakar dalam serangan tersebut, yang dilaporkan dilakukan sekitar 200 biksu Buddha. Polisi dilaporkan dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan komunitas Muslim.***