JAKARTA - Salah satu penyebab motor mogok adalah busi kotor. Untuk membersihkannya, tidak jarang orang menggunakan ampelas. Ternyata, tindakan itu tidak tepat. Menurut Agus Tan, General Manager Sales and Marketing PT NGK Busi Indonesia, membersihkan busi itu sebenarnya tidak boleh. Tapi dia mengakui, sebagian orang ada yang melakukan pembersihan busi dengan disemprot angin, agar karbon menumpuk sedikit hilang. Ada pula yang menggunakan ampelas, namun hal itu tidak disarankan.

“Jadi kalau ampelas dimasukan ke dalam sela-sela itu (busi), terkadang jarak gap tersebut jadi berubah, itu yang membuat pengapian jadi berantakan,” ujar Agus saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Bukan hanya itu, ada juga yang menggunakan sikat besi untuk membersihkan busi. Cara itu juga disebut salah besar. “Bagaimana pun juga busi itu barang mekanik elektrik, sikat besi yang paling berbahaya adalah saat bahan potongan besi itu menempel, ini akan mengakibatkan hubungan singkat pengapian,” kata dia.

Ada juga sebagian orang yang yang kerap menggunakan bahan bakar minyak (BBM) guna menghilangkan kotoran hitam pada ujung busi. “Apa lagi kalau sampai direndam bensin, karena busi itu terbuat dari material elektrik. Jika dilakukan itu sangat merusak partikel busi.”

Dia menyarankan agar pengendara motor sebaiknya mengganti busi setiap 10 ribu kilometer atau sesuai dengan kondisi motor. Kata dia, jangan hanya berfokus mengganti busi saja, ganti pula kabel busi. Sebab kabel busi yang lama tak diganti bisa mengakibatkan kinerja busi tidak maksimal. ***