KEDIRI - Perilaku SY, 30, warga Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri, Jawa Timur benar-benar biadab. Dia tega menyodomi keponakannya sendiri AH, 3, asal Kecamatan Pesantren. Balita itu akhirnya tewas di tangan pamannya saat menolak dijadikan sasaran sodomi. Kejahatan seksual SY tersebut kali pertama dilakukan pada Mei. Dia melakukannya di rumah. Perbuatan pertamanya mulus. SY pun ketagihan. Pada Senin siang (27/6), dia beraksi lagi.

"Pelaku menyodomi korban dua kali," terang Kapolres Kediri Kota AKBP Wibowo.

Awalnya, ketika siang itu, SY menjemput AH di rumahnya untuk ikut ke tempat kerja pelaku. SY bekerja sebagai penjaga toko elektronik. AH memang sering bermain dengan SY. Karena itu, orang tua AH tidak curiga. Apalagi saat itu dua kakak AH juga ikut. Ternyata SY punya cara halus untuk menyingkirkan dua kakak AH itu.

"Kedua kakak AH diberi uang. SY menyuruh keduanya beli jajan di luar," ucap Kapolres yang belum genap sebulan menjabat di Kota Kediri tersebut.

Akhirnya, kedua kakak AH bermain PlayStation dan meninggalkannya di toko. Saat itulah, SY beraksi mengumbar syahwat iblisnya. Saat beraksi AH berontak. Dia tidak mau melayani nafsu pamannya itu. Mendapatkan penolakan tersebut, emosi SY memuncak. SY memukulkan palu ke kepala AH hingga empat kali. Tak puas, SY lalu membenturkan kepala AH ke lantai hingga pingsan.

Yustianto, 40, tetangga korban, menjelaskan, saat pingsan itulah, tiba-tiba ayah AH datang ke toko elektronik itu. Betapa kaget, dia mendapati anaknya pingsan dengan luka di kepala. Bahkan, telinga anaknya keluar darah.

SY mengaku AH pingsan dan mengalami luka tersebut karena tertimpa sepeda motor yang ambruk. "Saat itu pelaku yang membawa keponakannya ke puskesmas," ujar Yustianto.

Akhirnya, AH mengalami koma dan harus di rujuk ke RS Bhayangkara Kota Kediri. Kondisinya terus drop akibat luka yang parah. AH tak bisa bertahan hidup. Pada Selasa malam, dia mengembuskan napas terakhir. Balita itu dimakamkan pukul 09.00 kemarin (29/6).

Menurut Kapolres, dari hasil visum yang dilakukan RS Bhayangkara, memang ditemukan adanya tanda-tanda bahwa AH menjadi korban sodomi. Selain itu, diketahui bahwa kematian AH disebabkan pukulan benda tumpul yang bersarang di kepala bagian belakang hingga mengalami keretakan.

"Berdasar visum, pukulan dengan palu selama 4 kali tersebutlah yang menyebabkan kematian korban," ungkap mantan Kapolres Buton itu.

Mengapa SY tega menyodomi keponakannya, bahkan merenggut nyawa bocah polos tersebut? Jawabannya sungguh tidak masuk akal.

"Saya iri dengan orang tua korban karena saya tidak segera memiliki anak," ungkap SY.

SY mengaku pernah berniat mengasuh AH agar tinggal bersamanya. Namun, orang tua AH menolak. ***