ISTANBUL - Serangan senjata api dan bom di bandar udara internasional Ataturk di Istanbul, Turki, pada Selasa (28/06) malam, menewaskan setidaknya 28 orang, banyak lainnya mengalami luka-luka. Para korban dilaporkan dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan taksi

Sepertinya pelaku serangan meledakkan bom di pintu masuk terminal internasional, kata kantor berita Reuters.

"Sepuluh orang tewas menurut data awal," kata Bekir Bozdag, menteri kehakiman Turki seperti dikutip Associated Press.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, teroris masuk ke terminal internasional, mengeluarkan tembakan dengan senjata Kalashnikov dan kemudian meledakkan diri," kata Bozdag.

Media di Turki menyebut ada dua pelaku bom bunuh diri dalam serangan ini.

Penerbangan hingga Rabu (29/06) dini hari waktu setempat dihentikan dan aparat keamanan meminta orang-orang untuk tidak mendekati bandara.

Pada 2015 Ataturk menggeser Frankfurt sebagai bandara tersibuk ketiga di Eropa setelah bandara Heathrow di London dan Charles de Gaulle di Paris.

Wartawan BBC di bandara Ataturk mengatakan ada pemeriksaan sinar X di bandara namun pengecekan kendaraan menuju bandara 'tak begitu ketat'.

Terjadi serangkaian serangan di Turki sejak gencatan senjata antara pemerintah dan milisi Kurdi gagal dilanjutkan tahun lalu.

Kelompok ISIS juga melancarkan serangan di Turki.

Desember lalu, ledakan di bandara Sabiha Gokcen, juga di Istanbul, menewaskan seorang petugas kebersihan.