GULA sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun mengonsumsi gula secara berlebihan memberikan dampak buruk, bahkan bisa meracuni tubuh.

Dikutip dari Foxnews, Jumat (24 /6/2016), delapan tanda berikut merupakan sinyal yang diberikan tubuh agar berhenti atau mengurangi asupan gula.

1. Ketagihan rasa manis

Semakin banyak gula yang kita konsumsi, semakin kita menginginkannya. "Sama seperti orang mengidam, mengonsumsi lebih banyak gula itu menjadi lingkaran setan dan adiktif,"kata Brooke Alpert, M.S., R.D., penulis The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger. Ini bukan hanya karena selera, tapi karena sudah terbiasa dengan rasa manis, maka lidah akan menginginkan hal yang sama.

2. Lesu sepanjang hari

Energi akan stabil ketika gula darah stabil. Kecenderungan mengasup gula terlalu banyak selain membuat gula darah naik, juga secara otomatis membuat kecukupan akan protein dan serat dalam tubuh menjadi berkurang. Akibatnya tubuh menjadi lemah dan lesu.

3. Muncul Jerawat

"Beberapa orang yang sensitif terhadap lonjakan insulin dari asupan gula, dapat memicu kaskade hormonal yang dapat menyebabkan ganguan kulit seperti jerawat," Dr. Rebecca Kazin, dari Washington Institute of Surgery Dermatologic Laser dan Johns Hopkins department of dermatology

4. Mood tak stabil

Naiknya gula darah karena asupan gula berlebih dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan membuat kita menjadi pemarah dan bersikap buruk.

5. Berat badan naik

Kelebihan gula sama dengan kelebihan kalori. Kurangnya asupan protein atau serat membuat perut tak akan pernah merasa kenyang sehingga kita akan terus makan. Ini akan memicu pelepasan insulin, hormon yang memainkan peran besar dalam berat badan. Ketika kita makan gula, pankreas melepaskan insulin, yang membawa gula tubuh agar dapat digunakan sebagai energi.

Ketika terus diisi gula, tubuh akan mengatakan, produksi insulin harus lebih banyak dan terus menerus. Dalam hal ini, output yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin. Ini berarti tubuh tidak bisa mengontrol jumlah normal insulin dengan benar dan karena itu tidak dapat menggunakan gula dengan cara yang benar. Terlebih lagi, ketika pankreas bekerja terlalu keras dan terlalu lama dapat berisiko memunculkan penyakit diabetes.

6. Gigi berlubang

Sisa makanan manis di antara gigi akan diubah oleh bakteri menjadi asam yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Kondisi asam, dalam rongga gigi menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak dan menggerogoti gigi hingg berlubang.

7. Konsentrasi menurun, khususnya setelah makan

"Kontrol gula darah yang buruk merupakan risiko utama untuk masalah kognitif dan gangguan memori," kata Alpert.

8. Tidak ada yang rasanya manis seperti dulu

"Makan terlalu banyak gula pada dasarnya membombardir selera Anda," kata Alpert. Berlebihan gula ini menyebabkan toleransi pengecap rasa manis meningkat, sehingga lidah perlu lebih banyak dan lebih banyak gula untuk memuaskan keinginan manis. ***