JIANGSU - Kota Yancheng di Provinsi Jiangsu, di sisi timur China, hancur dan nyaris rata dengan tanah, setelah diterjang tornado, badai hujan es dan hujan deras. Dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016), Kementerian Urusan Sipil China menjelaskan, bencana alam tersebut terjadi pada Kamis (23/6) waktu setempat. Lokasi tepatnya berada dekat Kota Yancheng, sebelah utara Shanghai.

Kekuatan tornado dan badai hujan es memutuskan aliran listrik, merusak atap rumah, hingga membalikkan mobil. Kantor berita Xinhua mengabarkan kecepatan angin mencapai 125 km/jam.

Sebanyak 500 orang disebutkan mengalami luka serius. Listrik dan komunikasi untuk kondisi darurat telah diturunkan di beberapa lokasi, termasuk juga pendirian 1.000 tenda.

Sebuah gambar yang diunggah ke internet menunjukkan orang tergeletak di tengah rumah yang hancur, batang pohon terbelah dan kabel listrik rusak.

Musim panas kerap menyebabkan cuaca buruk di China. Banjir parah yang melanda selatan China pada awal pekan ini menewaskan sedikitnya 22 orang dan 22 orang lainnya dinyatakan hilang.

Berdasarkan beberapa video yang diunggah ke jejaring sosial Youtube, Kamis (23/6), terlihat bagaimana kerusakan parah terjadi di kota yang berada di dekat Laut China Timur itu.

Petugas sibuk memberikan pertolongan kepada sejumlah warga yang tampak luka-luka. Terlihat pula seorang ibu dengan muka berlumuran darah tengah duduk di atas reruntuhan rumah sambil menggendong anaknya.

Sementara itu mobil-mobil dengan kaca-kaca yang pecah tampak terparkir tak beraturan. Pencarian korban yang diduga masih berada di bawah reruntuhan bangunan pun terus dilakukan.

Pemerintah pusat di Kota Beijing telah mengirim bantuan berupa tim penyelamat, 1.000 tenda, 2.000 tempat tidur lipat, juga lampu sorot. Begitu pun dengan pemerintah provinsi, mereka telah mengirimkan pasokan makanan untuk para korban selamat. ***