KLUNGKUNG - Dalam pengusutan kasus pencabulan yang dilakukan paman kepada keponakannya di kandang sapi di Klungkung, Bali, polisi menemukan fakta mengejutkan. Ternyata, ibu korban menyaksikan ketika anaknya disetubuhi di kandang sapi. Ini terungkap saat tim pendamping hukum dari P2TP2A dan KPPA menanyakan proses kelanjutan kasus ini di Polres Klungkung, Rabu (23/6). Pemerkosaan itu dilakukan Nengah S (37), terhadap korban YY (12), siswi kelas VI, di Dusun Selat, Kabupaten Klungkung di Bali.

"Pengakuan ibu korban yang dimintai keterangannya sebagai saksi, menyebutkan bahwa pernah melihat anaknya dengan pelaku saat melakukan di kandang sapi," ungkap Siti Sapurah dari P2TP2A, Rabu (23/6).

Terkait ini, menurut dia, sudah cukup kuat bagi kepolisian untuk mencokok pelaku. "Kami berharap kasus ini tidak jadi berlarut larut. Karena korban sudah sangat mengalami trauma," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Wiastu Andri Prajitno, usai didatangi tim, pihaknya langsung melakukan gelar perkara. Pihaknya mengakui ada bukti baru yang akan dipetakan kemudian dijadikan kesimpulan.

"Kami juga hubungkan dengan saksi-saksi yang lain," ujar Wiastu Andri. Dia berharap ada dukungan semua pihak. Mudah-mudahan endingnya bagus," tambahnya.

Tragis

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Klungkung, Cok Istri Raka, sebelumnya mengungkapkan, perkosaan terhadap YY dilakukan pamannya di kandang sapi. Bahkan ketika berhubungan badan, tubuh korban berjibaku dengan kotoran sapi. Kondisi ini membuat korban trauma.

"Jadi intinya korban mengaku sudah dicabuli sebanyak tiga kali. Itu dilakukan dengan penuh ancaman oleh pelaku yang diduga pamannya sendiri, karena itu kami mencoba datangi Polres Klungkung," terang Cok Istri Raka, Rabu (15/6).

Dijelaskan Raka, korban pertama kali digagahi pamannya berinisial Nengah S (37) di sebuah ladang perkebunan saat korban menyabit rumput untuk ternak sapi. Tidak puas sampai di sana, pamannya ini lanjut menggagahi keponakannya bertubuh mungil ini di kandang sapi.

"Korban digarap dua kali di kandang sapi. Saya meminta polisi tegas dan cepat mengamankan pelaku. Korban sudah kita lakukan pengambilan visum," terang Cok Istri.

Akibat pencabulan dilakukan Nengah S, korban mengalami trauma hingga ingin putus sekolah. Ini ingin dilakukan lantaran korban di-bully teman-teman sekolahnya. Korban juga ditakuti temannya bakal hamil.

"Kami akan cari guru dan kepala sekolahnya, kami sarankan jangan di bully anak ini. Untuk sama-sama mengobatinya," jelasnya. Pihaknya juga meyakinkan akan membawa YY untuk jalani konseling guna menghilangkan trauma atas peristiwa dialaminya.

Cok Raka mengakui saat sempat bertemu dengan pelaku terlihat bertingkah cenderung tidak bermoral. Lantaran, ibunda korban juga sempat dirayu untuk diajak indehoi. ***