Instagram telah menembus angka 500 juta pengguna. Layanan aplikasi berbagi foto yang dibeli Facebook pada 2012 itu berkembang pesat sejak dimiliki jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg tersebut. Menurut laporan yang rangkum BBC, Rabu, 22 Juni 2016, lebih dari 300 juta orang aktif menggunakan Instagram sekali setiap seharinya. Rata-rata setiap harinya juga ada 95 juta foto dan video yang telah diunduh di Instagram.

Co-founder Instagram Kevin Systrom mengatakan, pencapaian pengguna hingga setengah miliar ini tak lain berkat kerja keras yang dilakukan oleh perusahaannya dalam bersaingnya di kancah media sosial yang terus berkembang pesat.

Hanya dalam lima setengah tahun, Instagram meroket dan melampaui jumlah pengguna Twitter yang telah hadir sejak 10 tahun yang lalu. Melonjaknya pengguna Instagram, karena strateginya yang menggunakan jasa selebriti profil tinggi dan bintang olahraga untuk penggunaan layanan platform tersebut.

Pesaing terbesar Instagram yang cukup 'menghantui', ialah Snapchat. Aplikasi buatan Evan Spiegel itu terus melesat. Laporan terakhir menyebutkan pengguna Snapchat mencapai lebih dari 100 juta pengguna.

Sejak dihadirkan pada 2010, Instagram diunduh 25 ribu orang pada hari pertamanya. Kemudian memasuki usai dua tahun kehadirannya, Instagram dikhawatirkan akan menjadi lumbung iklan yang menjualnya melalui foto-foto sebagai rencana dari monetisasi.

"Tak ada iklan atau berapa banyak iklan yang kami tampilkan dipengaruhi oleh apa yang terjadi dengan algoritma. Ini semua tentang memastikan bahwa Anda melihat hal-hal yang terbaik," ucap Systrom.

Terlebih ketika perubahan logo Instagram pda tahun ini cukup mencolok, yaitu lebih mengedepankan dengan gradasi pink, dinilai akan mempengaruhi perkembangan media sosial berbasis foto itu.

"Sebelum kami meluncurkan (mengubah logo) itu, saya tahu bahwa itu akan menjadi hal sulit untuk Instagram. Kami ingin menciptakan tanda yang universal. Kami telah melakukan semua studi perusahaan dan bagaimana tanda mereka telah berevolusi dari waktu ke waktu," sebutnya.

Maraknya orang-orang kecanduan dalam swafoto atau yang dikenal dengan selfie, seakan-akan menjadi berkah bagi Instagram. Selfi menjadi tren baru bagi pengguna smartphone dalam mengabadikan momen dan Instagram menjadi pusaran digital dalam berbagi momen tersebut.

"Sekarang semua orang bisa menjadi seorang seniman. Rasa identitas Anda akan tumbuh, yang mana Anda berada dan apa yang dilakukan, itu bukan hal baru. Saya rasa Instagram hanya membuatnya lebih mudah," tutur Systrom.