LOMBOK - Desy Marlina Amin (35), hijaber pencinta hewan-hewan liar di Sekopang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, memiliki kisah terhadap salah satu anjing yang ditolongnya. Wanita ini sempat menjadi perbincangan netizen di jejaring sosial Facebook lantaran memberi makan beberapa ekor anjing dan itu dianggap merusak aturan agama Islam.

"Saya punya pengalaman dengan salah satu anjing yang saya pelihara, namanya Dablang Gombel. Nah si Dablang ini dulunya saat pertama kali ditemukan udah mau dipotong, mau dimasak oleh warga sekitar. Saya yang melihat tidak tega dan mau nebus anjing itu biar nggak dibunuh. Waktu itu enggak punya uang, cuma punya cincin ibu saya, terpaksa saya gadaikan saja Rp225.000 buat nebus anjing itu," tutur Desy seperti dilansir merdeka.com, Selasa (20/6).

Semenjak itu, persahabatan Desy dengan si Dablang Gombel ini semakin erat seperti layaknya ikatan persahabatan manusia. Bahkan kesetiaan anjing tersebut terasa saat dirinya sedang berativitas selalu dikawal oleh Dablang.

"Anjing ini saya rawat di kosan. Nah si Dablang ini setia bangat dengan saya, ke mana-mana saya dianterin. Saya mau tidur pun dia nganterin," kata Desy.

Di singgung soal norma agama yang melarang umat muslim memelihara anjing karena dianggap najis, Desy menegaskan hal itu menjadi ranah pribadi dan tidak mau dikaitkan dengan agama.

"Ini urusan saya dengan anjing, di luar agama, di luar keyakinan. Saya ke mana-mana bawa baju salinan, setelah saya ngasih makan anjing saya langsung ganti pakaian," tukasnya.

Baginya, dalam melakukan kebaikan itu banyak caranya. Dan kebaikan itu tidak terhalang dengan aturan agama termasuk merawat dan memberikan makan kepada puluhan anjing liar yang ada di Sekopang, Lombok Tengah.

"Saya semua binatang cinta bukan hanya anjing saja. Kebetulan di wilayah banyak anjing liar, ya saya rawat. Dan saya ini nggak tega bunuh binatang, kecuali nyamuk. Itu pun kalau digigit ya terpaksa," ucap pencinta binatang ini.

Dia mengaku sempat ditawari oleh komunitas pencinta binatang untuk begabung, namun Desy menolak lantaran dianggap tidak sesuai dengan kenyataan yang dinilai malah mengeksploitasi bintang tersebut.

"Sempat ada yang nawarin gabung di komunitas pencinta binatang, tapi malah dijual belikan. Ya saya enggak mau seperti itu," tandasnya.

Lanjut Desy, banyak sekali orang yang menilai dirinya cari sensasi dan dianggap sok pahlawan, bahkan ada yang menganggap dirinya sudah gila lantaran harus memberi makan puluhan hewan liar termasuk anjing yang ada di lingkungannya itu, sedangkan dia saja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari harus bekerja serabutan.

"Biarlah orang ngomong apa saja, ini kan urusan saya dengan Tuhan. Keluarga saya muslim semua dukung saya berbuat kebaikan meski dengan cara berbeda yakni memberi makan hewan liar, termasuk anjing," tegasnya.***