PALEMBANG - Muhammad Saleh (77) ayah dari calon Kapolri, Komjen Pol Tito Karnavian, mengungkapkan, ketika Tito masih remaja, keluarga mengharapkannya menjadi dokter, agar bisa membantu mengobati banyak orang.

Namun Tito lebih memilih jadi polisi, saat dia dihadapkan pilihan untuk masuk ke Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

“Dari keluarga, tak ada yang jadi polisi. Kalau pun ada, itu 40 tahun yang silam dan keluarga jauh. Awalnya Tito diharapkan keluarga untuk jadi dokter, tetapi dia memilih menjadi polisi karena tak ingin merepotkan keluarga,” kata Saleh, di kediamannya Jalan Kapten A Rivai Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 17 Juni 2016.

Meski demikian, Saleh tak pernah menyesali keputusan Tito itu. Sebab, di keluarganya kini, hanya Tito yang menjadi polisi. Sedangkan keinginan keluarga agar ada dokter diantara mereka dipenuhi dua adik Tito. Mereka adalah dr Iwan Dakota yang saat ini menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Sedangkan adik kelimanya, dr Fila Argentina, menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin.

“Adik-adiknya jadi dokter, menantu saya juga dokter. Tetapi saya tetap bangga dengan Tito,” ujarnya.

Saleh pun berharap, saat Tito menjadi Kapolri nanti, kinerjanya bisa dikenang masyarakat.

“Harapannya Tito bisa bekerja dengan jujur dan mengalir saja. Selama bertugas menjadi polisi Tito selalu turun ke bawah. Saya saja tidak menyangka dia akan ditunjuk jadi calon Kapolri, karena senior di atasnya masih banyak,” ungkap Saleh.  ***