JAKARTA - Sepertinya ada juga yang berpesta minuman keras di luar angkasa. Paling tidak, para ilmuwan menemukan buktinya berupa alkohol. Bagaimana cerita sebenarnya, ha..haa..,ikuti ulasan berikut ini.

Ilmuwan menemukan turunan alkohol di sebuah lokasi yang sangat jauh di luar angkasa. Tim peneliti internasional mendeteksi keberadaan gas methanol pada jarak 170 tahun cahaya dari bumi. 

Gas methanol ini dideteksi menggunakan intstrumen Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array (ALMA) di Cile. Instrumen ini dirancang untuk mendeteksi emsisi cahaya dari benda-benda terdingin di alam semesta.

Kemampuan itulah yang memungkinkan tim mengidentifikasi methanol. Methanol terdeteksi di sekitar bintang TW Hydrae dalam bentuk senyawa dalam fase es melalui reaksi permukaan. Metahol terdeteksi pada butiran debu yang sangat kecil yang membentuk cakram protoplanet.

''Menemukan methanol dalam sebuah piringan protoplanet menunjukkan kemampuan ALMA untuk menyelidiki reservoir gas organik kompleks di dalam cakram. Ini memungkinkan kita untuk kembali melihat terbentuknya unsur kimia kompleks dalam proses terbentuknya 'matahari muda','' ujar astronom Catherine Walsh dari Leiden Observatory di Belanda.

Metahanol merupakan salah satu senyawa yang esensial untuk membentuk senyawa-senyawa lain yang membentuk kehidupan organik seperti asam amino. Menemukan methanol dalam sebuah piringan portoplanet adalah sebuah temuan besar. Dengan temuan ini ilmuwan bisa mempelajari asal usul molekul organik di alam semesta.

''Methanol dalam bentuk gas di piringan merupakan indikator jelas dari porses kimia organik yang kaya pada tahap awal dari pembentukan bintang dan planet,'' kata Ryan A Loomis, salah seorang anggota tim.

Selain mendeteksi methanol, tim menemukan distribusi gas di dalam piringan ini menciptakan pola cincin. Para ilmuwan menduga cincin ini terbentuk ketika butiran debu yang lebih besar dalam massa es memisahkan diri dari gas dan mulai melayang menuju bintang muda TW Hydrae karena tarikan gravitasi bintang. Penemuan methanol ini dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters.***