JAKARTA - PT TVS Motor Company Indonesia, distributor dari TVS Motor tetap percaya diri bersaing di pasar otomotif Indonesia meski diakui pasar motor sudah didominasi oleh Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) dari negeri sakura seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Meskipun, konsumen masih sering membandingkan kualitas produk sepeda motor asal India itu dengan sepeda motor Jepang, itu bukan berarti PT TVS Motor Company Indonesia patah semangat. Justru sebaliknya.

Maklumlah, kualitas produk Jepang pun sudah tidak perlu diragukan lagi dan sudah mengakar kuat di benak para pengguna produk otomotif di Indonesia.

''Kami percaya diri dengan produk-produk kami terutama dalam desain tampilan dan teknologi, sehingga tidak akan membuat kami menutup pabrik juga,'' ujar V. Thiyagarajan, Presiden Direktur PT. TVS Motor Company.

Marketing Manajer PT TVS Motor Company Indonesia, Rizal Rizkiawan Tandju menjelaskan, saat ini pabrik TVS masih tetap bertahan di tengah perekonomian tanah air yang lesu. Bahkan, ekspor pun terus dilakukan.

''Total produksi itu kira-kira sekitar 3.000 unit, kalau untuk domestik memang hanya 10 persen, sisanya kami ekspor untuk negara ASEAN dan Afrika. Bahkan baru-baru ini kami menerima order dari Iran,'' terangnya.

TVS produk Indonesia, sambung Rizal, juga tidak pernah bersinggungan dengan TVS yang diproduksi di India. Menurutnya, kedua negara sudah memiliki jalur dan strateginya masing-masing.

''Karena di India sudah ada pabrik juga, jadi tidak ada yang dikirim ke sana, dan ekspornya pun tidak saling ganggu. Kalau dari Indonesia, sepeda motor bebek yang diekspor, nah di India mereka tidak membuat varian itu. Kami ekspornya pun unit sepeda motor atau completely built-up (CBU). Buat kami ekspor sama seperti membuka jaringan baru. Kalau untuk yang dijual di Indonesia masih ikut tren,'' paparnya.

Bisa dikatakan, strategi TVS selama ini adalah bagaimana TVS memenuhi kebutuhan konsumen dan pasarnya. Salah satunya adalah memanjakan konsumen dengan produk TVS Apache RTR 200, motor sport terbaru yang diluncurkan pada Januari lalu.

Head of Engineering PT. TVS Motor Company, RVN Venkatesan mengatakan, motor bertenaga 21 daya kuda ini dirancang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga yang sering muncul di jalanan Indonesia.

''Kami membuat rangka baja terbaru sehingga materialnya lebih kuat,'' ujarnya.

Selain mempunyai mesin dan rangka yang kuat, TVS juga berusaha membuat diferensiasi dengan produk Jepang, dengan menggunakan produk pihak ketiga yang sudah dikenal luas oleh publik di Indonesia.

''Contohnya adalah Pirelli, produsen ban terkemuka di dunia. Komponen bannya dibuat khusus untuk kami. Belum lama, tim dari Pirelli juga melakukan tes untuk menguji seberapa bagus performa ban mereka yang digunakan di sepeda motor kami,''tuturnya. Selain itu, TVS juga bekerja sama dengan Kayaba, produsen suspensi asal Jepang.

Sebagai salah satu cara promosi, TVS juga turut serta dalam arena pameran Jakarta Fair. TVS memamerkan cutting engine dari RTR 200 untuk memperlihatkan teknologi yang digunakan oleh sepeda motor dengan mesin satu silinder 197,75 cc itu.

Untuk menambah nilai jual Apache RTR 200, bagi 200 orang pembeli pertama motor tersebut di PRJ akan mendapatkan hadiah langsung berupa jaket Alpinestar dan beberapa aksesoris tambahan yang bisa dibeli terpisah seperti kaus, sarung tangan, helm, wind shield, dudukan plat nomor depan, spakbor depan, dan spakbor belakang tambahan.

TVS pun yakin produk barunya ini, beserta produk lain seperti TVS Dazz, RTR 180, dan TVS Maxx akan mempunyai gaung tersendiri di arena perayaan ultah Jakarta yang digelar tiap tahun itu.

''Dalam arena Jakarta Fair 2016 yang berlangsung 37 hari, kami menargetkan dapat menjual 200 unit sepeda motor,'' tutup V. Thiyagarajan.***