SUKABUMI- Misteri pembunuhan gadis cantik, Angesti Sistiani (19), yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana di dalam warung bubur kacang hijau di Desa Kadu Dampit, Sukabumi, Jawa Barat mulai terungkap. Berdasarkan penyelidikan awal Polres Sukabumi Kota, dari tujuh orang keterangan saksi, satu saksi yakni Ali (21) mengakui perbuatan bejat tersebut. Kepada penyidik, pelaku tega menghabisi nyawa Angesti lantaran kesal cintanya kepada korban tak terbalas.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, Ajun Komisaris P Joni Surya Nugraha mengatakan, Ali diduga kuat sebagai pelaku. Tapi, kami belum menetapkan sebagai tersangka. "Dia baru calon kuatnya karena sudah mengakui perbuatannya. Masih kita periksa terus secara intensif".

Kesal cintanya ditolak, Ali mengaku hanya ingin memperkosanya. Tapi, saat Ali masuk ke dalam warung dan berusaha memperkosa, korban melawan. Pelaku lalu mencekik korban hingga tewas.

Selama ini, Ali memang jatuh hati pada Angesti. Apalagi Ali tinggal di rumah yang letaknya bersebelahan dengan warung bubur milik nenek korban, yang selama ini dijadikan tempat tinggal oleh korban.

Angesti ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tanpa busana di dalam warung, Sabtu pagi, 11 Juni 2016. Jenazah gadis itu pertama kali ditemukan neneknya, Imah. Saat Imah akan membuka warung.

Angesti terakhir kali memperbarui statusnya di Facebook, yakni pada 10 Juni 2016, pukul 20.00 WIB, atau kurang dari 24 jam, sebelum ia ditemukan tak bernyawa.

"Ramaikan lah 2b444e49" menjadi kalimat terakhir yang ditulis Angesti.

Akun Facebook dara asal Bandar Lampung itu, dibanjiri berbagai ucapan duka cita. ***