SERPONG - Bagi yang mau membuat roti, tak salah untuk meluangkan waktu membaca info berharga ini. Jika roti yang mau dibuat itu memebutuhkan air, pakailah air dingin. Kenapa harus air dingin, simak ulasan berikut ini.

Air di sini berfungsi untuk mencampurkan semua jenis bahan kering untuk membuat adonan roti.Namun pada sejumlah resep roti, tidak secara detil menyebuan waktu tkan apakah air yang dibutuhkan air biasa, air hangat, air dingin atau air es.

Nah, ternyata jenis air tersebut sangat berpengaruh adonan yang dihasilkan. Kepala pengajar di Bogasari Baking Center (BBC) Puspita, Serpong, Chef Chairil Ichwan memilih menggunakan air es untuk membuat roti.

Pemilihan air ini tentu ada alasannya. Menurut dia, pemilihan
jenis air sesungguhnya dipengaruhi oleh suhu tempat di mana
roti tersebut di buat.

''Jadi air es itu tergantung suhu. Kalau tempatnya panas, pakai air es. Kalau membuat roti di tempat bersuhu dingin, maka mencampurnya pakai air hangat,'' ujar Chef Ichwan di Serpong akhir pekan ini.

Dia mengatakan, membuat roti sesungguhnya memerlukan suhu
tertentu. Perbandingannya, jika suhu ruang mencapai 40 derajat,
maka suhu air yang dibutuhkan adalah nol derajat.

Seterusnya, jika suhu ruang 30 derajat, artinya suhu air membutuhkan 10 derajat. Sebaliknya, jika suhu ruang rendah, misalnya 10 derajat, maka suhu air yang dibutuhkan harus lebih hangat yakni 30 derajat.

''Kita di Indonesia kan suhunya cukup panas. Karena itu, kalau
membuat roti harus menggunakan air es. Jadi jika membaca resep
roti dari barat jangan ditiru mentah-mentah. Mereka pasti pakai
air hangat karena di sana suhunya dingin,'' kata Chef Ichwan.

Karena itu, alumnus Akademi Perhotelan Sahid ini mengatakan
dapur untuk membuat roti dan cake, sesungguhnya tidak bisa
disamakan. Karena dua makanan tersebut membutuhkan suhu yang
berbeda.

Dia mengatakan dapur untuk membuat roti tidak boleh menggunakan AC bahkan kipas sekalipun. Karena suhu tersebut bisa berpengaruh pada adonan dan membuat roti menjadi kering.***