GROZNY - Kepergian petinju legendaris Muhammad Ali memang menjadi duka bagi dunia Islam. Bahkan, kehilangan turut dirasakan tokoh Muslim seperti Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov. Pemimpin tertinggi Republik Chechnya itu, mengumumkan akan mengabadikan nama Muhammad Ali lewat sebuah sasana tinju baru di Grozny, ibu kota Chechnya, usai mendengar kabar kepergian sang idola.

Selain itu, Kadyrov akan menamai salah satu jalan kota di Rusia selatan, dengan nama petinju legendaris dan tiga kali juara kelas berat tersebut.

"Hari ini saya telah memutuskan untuk mengabadikan memori dari Muhammad Ali. Kami akan membangun sasana tinju yang dinamai untuk mengenangnya di Grozny, dan salah satu jalan kota akan memiliki namanya," posting Kadyrov di akun Instagram-nya, seperti dilansir Muslim Village, Selasa (7/6).

Kadyrov turut mengungkapkan kekagumannya semasa kecil kepada petinju berjuluk 'si mulut besar' tersebut, dan sangat ingin Muhammad Ali mengunjungi Chechnya. Bahkan, salah satu tokoh populer Muslim dunia saat ini tersebut tanpa ragu mengakui kalau sosok Muhammad Ali, merupakan alasan ia mulai berlatih tinju semasa kecil.

Ia mengatakan dalam masa diskriminasi rasial yang terjadi di Amerika Serikat, Ali merupakan salah satu sosok penting untuk menentang pemerintah, dengan mengkritik dan menolak perang di Vietnam.

Sayangnya, Ali harus meninggal dunia di usia 74 tahun pada Jum'at lalu, usai melakukan pertarungan selama 30 tahun dengan penyakit parkinson yang diderita. "Dia benar-benar salah satu orang paling bijaksana sepanjang masa," ujar Kadyrov.