JAKARTA - Meski penjualan mobil di Tanah Air lesu, tak membuat perusahaan otomotif patah semangat. Justru mereka optimis penjualan tetap tumbuh. Nah, inilah strategi yang diterapkan untuk menggenjot penjualannya.

Salah satu strategi yang dilakukan para agen otomotif di Indonesia adalah meluncurkan mobil sport utility vehicle (SUV) premium. Ceruk pasar mobil jenis ini memang mini, tapi penjualan tetap tumbuh saat pasar otomotif turun.

Terbaru PT Grandauto Dinamika sebagai APM Land Rover dan Jaguar meluncurkan dua varian SUV Land Rover, Jumat (3/6/2016).

Tommy Handoko, Product Management Jaguar Land Rover Indonesia bilang, saat ini orang Indonesia sedang gandrung SUV. ''Kami punya target sampai akhir tahun ini bisa menjual 200 unit mobil Jaguar dan Land Rover,'' ungkap Tommy usai peluncuran seri Range Rover Evoque dan All New Range Rover 3.0 Autobiography LWB, Jumat (3/6/2016).

Tommy optimistis, penjualan segmen mobil SUV tak terpengaruh oleh pelemahan penjualan otomotif secara keseluruhan. Selain membidik pengguna baru brand Land Rover, Tommy juga mengincar konsumen loyal mereka yang senang upgrade tunggangannya dengan varian terbaru.

Khusus untuk penjualan dua model baru ini, Land Rover menargetkan penjualan 30 unit untuk Evoque dan 20 unit Autobiography LWB hingga akhir tahun ini.

Tak hanya Grandauto, proyeksi kenaikan pasar SUV premium lebih duluan diintip oleh pemain SUV premium Mercedes-Benz. Untuk menggeber penjualannya, Mercedes-Benz bahkan memulai merakit SUV premium andalannya, Mercedes-Benz GLC di fasilitas perakitan mereka di Wanaherang, Bogor mulai akhir Mei 2016 lalu.

Ananta Wisesa, Section Manager External Communication PT Mercedes-Benz Indonesia menyebutkan, pasar SUV premium masih sangat menjanjikan di Indonesia.

''Maka itu Mercedes-Benz melakukan ekspansi berupa merakit SUV premium di Indonesia,'' ungkap Ananta kepada KONTAN, Jumat (3/6/2016).

Di segmen SUV premium ini, Mercedes-Benz telah memiliki enam varian, yaitu; GLA, GLC, GLE, GLE Coupe, GL-Class, serta G-Class.

''Untuk tipe Mercedes-Benz GLC rakitan lokal saat ini belum bisa kami pasarkan. Sebab proses produksi di Wanaherang baru kami mulai,'' tambah Ananta.

Dari sisi kontribusi penjualan sampai dengan April 2016, 30% penjualan Mercedes-Benz berasal dari enam varian SUV. ''Angka penjualan ini tentu berpengaruh kepada kenaikan penjualan kami, yang naik 27,3% periode Januari-April 2016 ketimbang penjualan pada periode tahun sebelumnya,'' kata Ananta.

Sebagai gambaran, secara umum penjualan mobil periode Januari–April turun, namun penjualan mobil di segmen SUV cenderung naik 14% menjadi 25.223 unit.

Adapun pada periode sama tahun lalu tercatat sebanyak 22.059 unit. Grandauto maupun Mercedes-Benz memprediksi, tren kenaikan penjualan ini bakal terus berlanjut sampai akhir tahun ini.***