JAKARTA - Ganda putri Indonesia Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta secara mengejutkan menumbangkan pasangan juara Olimpiade 2012 Zhao Yunlei/Tian Qing pada putaran kedua BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 dengan skor 17-21, 21-17, 21-18.

Tiara/Rizki merupakan pasangan yang tidak diunggulkan. Namun, ganda yang menempati peringkat 86 dunia itu mampu menghentikan langkah Zhao/Tian. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan mereka dari pasangan asal China tersebut di Singapura Open, kala itu mereka kalah 17-21, 11-21.

Pada game pertama, Tiara/Rizki bermain di bawah kendali Zhao/Tian yang terus memimpin pertandingan hingga game berakhir 17-21. Mereka banyak membuat kesalahan sendiri dengan pukulan yang kerap terlalu melebar. Sementara lawan bermain dengan rapi dengan bola-bola yang tidak gampang mati.

Tiara/Rizki lantas berganti strategi di game kedua. Dengan permainan bola-bola yang datar, mereka berhasil menekan lawan dan membalikkan keadaan. "Bola datar membuat mereka tidak mudah menyerang kami. Pada game pertama, kami banyak bertahan tetapi justru diserang terus. Lalu kami ganti strategi, ketika ada kesempatan kami langsung menyerang," jelas Rizki.

Game ketiga berlangsung ketat. Zhao/Tian sempat mengejar skor Tiara/Rizki yang saat itu unggul 8-4. Namun, kejar mengejar angka berhasil dimenangi oleh Tiara/Rizki."Saat kedudukan 18-18 di game kedua, kami sudah ikhlas karena dari awal tidak mikir menang kalah, bisa main ramai saja sudah bagus. Kami fokus per poin, tidak menyangka bisa menang," jelas Tiara.

Ia menambahkan, kunci kemenangannya pada pertandingan kali ini adalah komunikasi yang baik dan bermain kompak. "Kuncinya kompak, kami menang komunikasi," ujarnya.

Pada babak perempat final, Tiara/Rizki sudah dinanti pasangan asal Belanda Eefje Muskens/Selena Piek yang sebelumnya mengalahkan ganda putri Indonesia Rofahadah Supriadi Putri/Fransisca Angelica Rahardja dengan skor 21-14, 21-9.

"Kami main satu per satu saja karena belum pernah lawan mereka, karena tipe bola-bola orang Eropa itu aneh, mereka juga tidak gampang mati jadi harus siap capek," jelas Rizki.***