ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta keluarga Muslim untuk tidak harus menggunakan alat kontrasepsi. Ia bahkan mendorong wanita untuk memiliki anak lagi. "Saya mengatakan ini secara terbuka. Kita akan meningkatkan keturunan kita, kita akan meningkatkan populasi kita," katanya berbicara di sebuah yayasan pendidikan di Istanbul dilansir the Independent, Senin (30/5).

"Keluarga berencana, kontrol kelahiran, tidak ada keluarga Muslim dapat melakukan pemahaman seperti ini," lanjut dia.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan bahwa wanita memiliki tugas sebagai calon ibu terdidik untuk tidak mengggunakan batasan kelahiran yang bertentangan dengan tradisi Muslim. "Apa pun yang Tuhan kita katakan, apa pun yang Nabi tercinta kita katakan, kita akan mengikutinya," tegas Erdogan.

Presiden vokal yang menjabat sebagai perdana menteri selama 12 tahun itu sebelumnya pernah marah dengan kampanye hak-hak perempuan yang membatasi setidaknya tiga anak. Erdogan mengatakan, wanita tidak sama dengan laki-laki.

Ayah empat anak itu menyebut kontrasepsi adalah 'pengkhianatan', ketika berbicara di sebuah pesta pernikahan pada 2014.

Meskipun negara memliki konstitusi sekuler, Erdogan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang telah berkuasa sejak 2002 memiliki tradisi Islam kuat. 

Institut Statistik Turki mengatakan, tingkat kesuburan negara adalah 2,14 anak per wanita pada 2015. Angka ini menjadi salah satu yang tertinggi di Eropa.

Namun menurut laporan PBB, angka tersebut hanya setengah dibanding 1980. Sekitar seperlima dari semua wanita yang sudah menikah sekarang menggunakan alat kontrasepsi.