BEIJING - Produsen detergen Qiaobi, Shanghai Leishang Cosmetics Ltd. Co, langsung menyampaikan permohonan maaf begitu mengetahui bahwa video iklan produk mereka menuai kecaman dengan tuduhan rasis. Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam iklan tersebut ada adegan seorang wanita China dengan kulit putih mulus.

Terlihat dalam iklan, wanita itu memasukkan pria kulit hitam ke dalam mesin cuci.

Kemudian pria itu dicuci bersama pakaian kotor lain dengan menggunakan produk detergen tersebut.

Sesaat kemudian, yang keluar dari lubang mesin cuci adalah sesosok pria dengan kulit yang juga putih mulus.

Shanghai Leishang Cosmetics Ltd. Co. dalam pernyataan yang dikutip Associated Press, Minggu (29/5/20160 menyatakan pihaknya mengecam keras segala bentuk tindak rasialis.

Kendati meminta maaf, perusahaan itu ternyata ikut menyalahkan media asing yang dinilai membesar-besarkan masalah ini.

Diketahui, iklan ini pertama kali muncul di media sosial di China pada bulan Maret lalu.

Namun, kemunculan iklan itu segera ditangguhkan begitu muncul protes dari pengguna media sosial.

"Kami pun mengekspresikan kekecewaan kami bahwa iklan itu telah menyebabkan kontroversi," demikian pernyataan tertulis tertanggal Sabtu kemarin.

Lebih jauh, perusahaan itu pun meminta maaf kepada warga Afrika atas menyebarkan iklan tersebut.

Shanghai Leishang Cosmetics Ltd. Co. dalam pernyataan yang dikutip Associated Press, Minggu (29/5/20160 menyatakan pihaknya mengecam keras segala bentuk tindak rasialis.

Kendati meminta maaf, perusahaan itu ternyata ikut menyalahkan media asing yang dinilai membesar-besarkan masalah ini.

Diketahui, iklan ini pertama kali muncul di media sosial di China pada bulan Maret lalu.

Namun, kemunculan iklan itu segera ditangguhkan begitu muncul protes dari pengguna media sosial.

"Kami pun mengekspresikan kekecewaan kami bahwa iklan itu telah menyebabkan kontroversi," demikian pernyataan tertulis tertanggal Sabtu kemarin.

Lebih jauh, perusahaan itu pun meminta maaf kepada warga Afrika atas menyebarkan iklan tersebut. ***