MANILA - Presiden Filipina yang baru terpilih Rodrigo Duterte (71 tahun), menolak tinggal di istana presiden Malacanang karena menurutnya tempat itu berhantu.

Ditanyakan baru-baru ini oleh wartawan apakah ia akan tinggal di Istana, Duterte mengatakan ia akan lebih suka tidur di sebuah pondok, di papan kayu lapis atau tempat tidur yang terbuat dari fiberglass. Ia enggan tinggal di dalam kediaman resmi kepresidenan di Malacanang, sepanjang Sungai Pasig yang tidak hanya kaya sejarah tetapi juga penuh dengan cerita tentang hantu.

"Saya tidak ingin tinggal dan tidur dengan hantu. Semua hantu yang ada di Filipina berada dalam rumah itu. Ada yang berkeliaran ke sana ke mari. Ada juga yang terlihat bertemu di situ," kata Duterte seperti dilansir Interaksyon, 11 Mei 2016.

Rumor tentang kediaman resmi presiden Filipina berhantu menjadi buah bibir rakyat Filipina sejak dahulu kala. Istana tersebut dibangun sebelum Perang Dunia kedua dan berbagai cerita mengerikan dan menakutkan tersebar luas di kalangan rakyatnya.

Duterte mengatakan untuk perjalanan harian, dia berencana naik pesawat untuk pulang antara rumahnya dengan kantor presiden. Tapi untuk upacara angkat sumpah presiden yang baru, tetap diadakan di Istana Malacanang.

Bahkan putrinya Sara Duterte-Carpio, yang baru-baru ini menang dalam pemilihan Wali kota Davao City, enggan tidur di Malacanang. Itu karena cerita penampakan dalam struktur yang dibangun pada 1750 selama era penjajahan Spanyol tersebut.

Duterte bukan satu-satunya orang yang takut pada hantu yang dilaporkan berkeliaran di Istana. Mereka yang tinggal di sana mengatakan bahwa mereka memang melihat hantu, termasuk hantu mantan Presiden Manuel Quezon yang dilaporkan terlihat di kamar tidur istana negara tersebut.

Termasuk penampakan dan cerita dari tokoh berwajah misterius, yang mengisap cerutu di pohon Balete, yang dinyatakan sebagai National Heritage Tree pada 2011.***