DUBAI - Seorang ayah di Uni Emirat Arab (UEA) hanya meminta mas kawin atau mahar berupa segelas kopi Arab dan sebutir kurma bagi pria yang akan mempersunting putrinya.

Sebuah kisah belum lama ini beredar luas di media sosial tentang seorang ayah baik hati dan punya enam putri, yang mencoba meringankan beban biaya menikah bagi kaum pria di UEA.

Di negara Teluk itu, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (8/5), kaum pria sulit menikah karena persyaratan mas kawin yang terlampau berat dari segi biaya. Kondisi ini memaksa kaum pria lebih memilih menikahi perempuan asing.

Menurut harian lokal, The National, Presiden Uni Emirat Arab Zayed sebelumnya pernah menetapkan nilai maksimal mahar untuk menikah yakni sebesar USD 5.400 atau Rp72 juta dan Rp107 juta harus disiapkan jika mereka akan bercerai.

Tapi banyak juga keluarga lain yang membayar mas kawin sebesar Rp 2,6 miliar lewat kesepakatan masing-masing.

Kini banyak kalangan mengkhawatirkan makin banyaknya pernikahan mewah berongkos selangit.

Sebuah panitia penyelenggara pernikahan mengatakan kepada koran lokal Gulf News pada 2012, warga Emirat rata-rata menghabiskan dana senilai Rp1 miliar untuk pesta pernikahan. Sedangkan orang asing hanya Rp266 juta.

Pemerintah UEA akhirnya mengambil sikap untuk membuat semacam program bantuan Dana Pernikahan yang sudah dibentuk pada 1991. Tahun lalu program ini sudah menggelontorkan dana senilai USD 40 juta atau Rp 533 miliar untuk membantu 400 pasangan menikah.

Hasil survei pemerintah pernah menyebutkan 87 persen responden mengatakan mahalnya biaya menikah menjadi penyebab rendahnya angka pernikahan di UEA.***