JAKARTA - Kisah tragis yang menimpa Yuyun, gadis 14 tahun di Bengkulu, yakni menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan 14 orang telah menyulut kemarahan masyarakat.

Yuyun ditemukan di kebun dalam kondisi tanpa busana dan penuh luka. Dari hasil visum, Yuyun diduga mengalami menganiayaan dan pemerkosaan bergilir. Polisi pun bertindak cepat dan mengamankan 14 tersangka tindak asusila sekaligus pembunuh Yuyun. Yang memprihatinkan, para pelaku ini mayoritas remaja dan ada yang masih berstatus sebagai pelajar.

Kasus Yuyun pun menjadi keprihatinan Presiden Jokowi. Melalui akun twitter resminya, @jokowi, Presiden ke- 7 RI  itu mengaku turut bersedih mendengar kabar tersebut.

"Kita semua berduka atas kepergian YY yg tragis," ucap Jokowi, Rabu (4/5/2016).

Jokowi pun mendesak agar pihak kepolisan mengusut dan memberikan hukuman yang berat kepada para pelaku tindakan bejat tersebut. "Tangkap & hukum pelaku seberat2nya," tegas Jokowi.

Jokowi juga meminta agar ke depan kasus-kasus serupa tidak lagi terulang. Karena itu, negara harus hadir, dengan arti memberikan perlindungan bagi anak dan kaum perempuan dari berbagai bentuk tindakan kekerasan.

"Perempuan & anak-anak harus dilindungi dari kekerasan," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.  

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengutuk keras aksi biadab pelaku. JK menegaskan, perbuatan itu sangat tercela dan para pelakunya harus dihukum.

"Yang begitu yang melakukannya harus dihukum," tegas JK usai membuka Indonesia Water and Waste Water Expo and Forum (IWWEF) Tahun 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Yuyun, siswi SMP di Bengkulu meninggal setelah dicabuli 14 remaja yang mabuk minuman keras. Jenazahnya dibuang ke jurang sedalam lima meter di tenngah kebun. Di antara pelaku adalah kakak kelas Yuyun dan masih di bawah umur.***