MEDAN - Ratusan personel polisi dari Polresta Medan kesulitan mengevakuasi seorang mahasiswa diduga pelaku pembunuhan Nuraini Lubis (38), Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan.
Polisi kesulitan mengevakuasi pelaku yang disebut-sebut bernama Roy itu, karena ratusan mahasiswa yang sebelumnya menangkap dan memukulinya masih marah dan ingin menghakiminya.

Polisi pun tak mau ambil risiko dan menurunkan ratusan personelnya untuk menjaga gedung tersebut. Pelaku sendiri sudah terkulai lemas dan kondisi penuh luka akibat dihajar massa.

"Kami enggak puas. Dia harus membayar apa yang dilakukannya pada Bunda (Nuraini). Dia harus mati disini," teriak salah seorang mahasiswa di tengah kerumunan, Senin (2/5/2016).

Pantauan Okezone, aparat yang dipimpin langsung Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto pun seperti ‎tak dipandang oleh para mahasiswa.

Mardiaz yang mencoba mengawal pelaku keluar dari kawasan kampus bahkan sempat didorong para mahasiswa yang mengamuk.

Mardiaz bergeming dan membawa pelaku yang telah dilindungi dengan helm dan pelindung badan, dengan mobil patroli bak terbuka milik Polisi.

(Baca: Dosen UMSU Tewas Mengenaskan di Kamar Mandi)

Aksi dorong oleh polisi itu pun dibalas para mahasiswa dengan lemparan batu dan helm kepada polisi. "Minggir semua," teriak Mardiaz.

Polisi pun akhirnya berhasil membawa pelaku keluar dari area kampus sekira pukul 17.‎30 WIB. Polisi bahkan harus melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali untuk membubarkan para mahasiswa. Polisi juga melepaskan tembakan gas air mata, namun mahasiswa tak kunjung membubarkan diri.

Para mahasiswa baru membubarkan diri setelah pengelola kampus meminta mereka meninggalkan kampus dengan pengeras suara dari Masjid yang ada di bagian depan areal kampus. ***