AJARAN Islam memberikan tuntunan terhadap semua aktivitas hamba Allah, termasuk dalam berhubungan intim antara suami-istri. Mengacu ke tuntutan yang diajarkan Rasulullah SAW, maka diketahui ada 4 kesalahan yang dilakukan banyak umat Islam saat melakukan hubungan suami-istri.

1. Tidak berdoa sebelum melakukannya

Banyak suami istri yang melakukan hubungan intim tanpa didahului dengan berdoa. Padahal Rasulullah mengajarkan setiap pasangan suami istri untuk berdoa ketika hendak memulai aktivitas itu. Doa tersebut adalah:

“Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syetan, dan jauhkan syetan agar tidak mengganggu apa (anak) yang Engkau rezekikan kepada kami” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika suami istri membaca doa tersebut, ia telah memulai kebaikan dengan menyebut asma Allah sehingga apa yang mereka lakukan tercatat sebagai amal shalih. Selain itu, jika Allah mentakdirkan memiliki keturunan dari aktifitas tersebut, insya Allah anaknya tidak akan dibahayakan oleh syetan.

''Sesungguhnya ketika salah seorang dari kalian (sebelum) mendatangi istrinya berdoa, 'Bismillaahi Allahumma jannibnasy syaithoona wajannibisy syaithoona maa rozaqtanaa” lalu Allah mengaruniakan anak, maka ia (anak itu) tidak akan dibahayakan oleh syetan. (HR. Bukhari):

''Jika salah seorang dari kalian menginginkan mendatangi istrinya berdoa bismillaahi allahumma jannibnasy syaithaana wajannibisy syaithoona maa razaqtanaa” maka jika Allah mentakdirkan memiliki anak melalui persetubuhan itu, maka ia (anak itu) tidak akan dibahayakan oleh syaitan selama-lamanya. (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Tidak segera mandi atau wudhu setelahnya

Kesalahan yang juga umum dilakukan oleh suami istri adalah langsung tidur setelah melakukannya. Tidak mandi dulu, tidak juga wudhu dulu. Akibatnya, mereka tidur dalam kondisi junub dan baru mandi pagi harinya.

Padahal, Rasulullah mengabarkan bahwa orang yang junub tidak akan didekati oleh malaikat rahmat. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

”Tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat (rahmat): orang junub, orang mabuk dan orang yang berlumuran minyak wangi khaluq” (HR. Al Bazzar; shahih)

Dalam hadits yang lain beliau bersabda:

”Tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat: bangkai orang kafir, orang yang berlumuran minyak wangi khaluq dan orang junub kecuali jika ia berwudhu” (HR. Abu Dawud; shahih)

Jadi, kalaupun tidak bisa segera mandi setelah melakukannya, hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

3. Tanpa pemanasan

Kesalahan yang juga harus dihindari adalah to the point. Langsung ke intinya tanpa pemanasan terlebih dahulu. Hal ini mungkin tidak masalah bagi suami tetapi bisa menjadi masalah besar bagi istri. Sebab tipologi wanita tidak sama dengan laki-laki. Wanita butuh awalan dulu sebelum siap melakukannya.

Dalam hadits riwayat Tirmidzi, suami yang to the point melakukannya diibaratkan seperti binatang.

“Janganlah salah seorang di antara kalian menjima’ istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu” (HR. Tirmidzi)

4. Langsung cabut setelah keluar

Ini juga kesalahan yang sering dilakuan oleh suami. Mungkin karena ketidak tahuan atau karena ego. Yang penting hajatnya kesampaian sehingga begitu ia keluar ia langsung mencabutnya. Akibatnya, sang istri yang kecewa. Ia tersiksa karena hajatnya tidak terselesaikan.

Karenanya dianjurkan jika suami keluar terlebih dahulu, ia tidak segera mencabutnya tetapi berusaha agar istrinya juga selesai sebagaimana dirinya.

“Jika seseorang di antara kalian menjima’ istrinya, maka sempurnakanlah syahwat istrinya. Jika ia terlebih dulu mencapai hajatnya sedangkan istrinya belum, maka janganlah segera mencabutnya sebelum istrinya menuntaskan syahwatnya” (HR. Abi Ya’la)

Wallahu a’lam bish shawab.***