JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi memuji keberanian Muhammadiyah mengambil langkah melakukan autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono. Siyono tewas setelah ditangkap Densus 88.

"Iya baguslah Muhammadiyah mau berjuang seperti itu. Dia tidak menyerang. Dia hanya melihat apakah di sini ada overacting atau tidak. Kalau ternyata autopsinya bagus- bagus saja ya tentu tidak masalah. Tapi kalau otopsinya menjanggal ya mesti harus diperbaiki," ujar KH Hasyim Muzadi kepada Republika, senin (4/4).

Pendiri Ponpes Al Hikam Depok ini menjelaskan pola pemberantasan terorisme di Indonesia harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.

Pihak berwenang harus menyadari bahwa pemberantasan terorisme di Indonesia haruslah semata-mata untuk keselamatan Indonesia . Untuk itu, diharapkan tidak menggunakan pola barat dalam pemberantasan teroris di Indonesia .

Ia melanjutkan, perang terhadap terorisme oleh pihak Barat sebenarnya bukanlah semata-mata hanya kepentingan masalah bangsa, tetapi memiliki  kepentingan lebih luas dan komprehensif. Untuk itu, dalam hal ini langkah Muhammadiyah, kata Hasyim, perlu diapresiasi agar tetap ada unsur keadilan dalam masalah Siyono.***