JAKARTA - Norwegia baru saja mengumumkan sebuah alat baru dalam memerangi tingginya emisi angkutan, yaitu jaringan jalan raya khusus sepeda. Negara ini akan menghabiskan 8 miliar Kroner Norwegia atau setara Rp 12,1 triliun untuk membangun 10 jalur ganda khusus sepeda yang melintas di dan dekat sembilan kota terbesar Norwegia.

Jalan ini memungkinkan pengendara sepeda bepergian dengan kecepatan dan keamanan tinggi. Selain itu, pengendara bisa mempercepat laju sepeda secara aman, sampai dengan 40 kilometer per jam.

Jika pemerintah berhasil, mereka menekan beban mobil pribadi dan angkutan umum, serta membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Meski demikian, skema ini menghadapi beberapa perlawanan. Tidak hanya karena pesepeda di Norwegia relatif jarang, tapi jalan raya ini akan dibangun di negara pegunungan yang dingin dan gelap untuk sebagian besar dalam setahun.

Jadi, rencana ini masih menghadapi beberapa kendala yang cukup kuat. Gulf Stream membuat lokasi pantai utara sebagian besar bebas es, namun sebagian besar lokasi Norwegia cukup dingin.

Norwegia juga memiliki banyak pegunungan. Meski di jalan dalam kota biasanya datar, banyak area perbukitan yang seringnya naik cukup tajam di tepi kota.

Akibatnya, Norwegia tidak memiliki kondisi yang memungkinkan untuk menghidupkan budaya bersepeda.

Pada 2010, angka pesepeda di Norwegia menunjukkan ketertinggalan cukup jauh di belakang tetangganya. Hanya 5 persen yang menggunakan sepeda.

Di Denmark, 17 persen dari semua perjalanan nasional dilakukan dengan sepeda, sementara di Swedia yang berbagi perjalanan dengan sepeda adalah 12 persen.

Karena itu, Pemerintah Norwegia mengaku akan meningkatkan pangsa ini menjadi antara 10 dan 20 persen pada tahun 2030.

Megarencana

Rencana jalan raya sepeda bukan skema yang berdiri sendiri. Ini hanya salah satu dari sejumlah langkah-langkah dalam Rencana Transit Nasional untuk membersihkan polusi angkutan di Norwegia.

Pada tahun 2030, 75 persen bus dan 50 persen truk, 40 persen kapal jarak pendek dan feri harus rendah emisi atau menggunakan biofuel.

Sementara itu, kereta api dan infrastruktur jalan akan diperbaiki secara nasional, termasuk peningkatan, jalan raya pesisir yang diperluas.
Membangun jalan sambil mencoba untuk mengurangi emisi mungkin tampak berlawanan dengan intuisi.

Tetapi tujuan utama di sini bukan untuk meningkatkan lalu lintas melainkan menggantikan penyeberangan feri.

Saat ini, perjalanan sepanjang pantai Norwegia dapat memerlukan hingga delapan feri, yang semuanya akan diganti dengan jembatan untuk memotong waktu perjalanan.

Di satu sisi, pemerintah juga bertujuan menggenjot pertumbuhan nol dalam penggunaan mobil di Norwegia antara tahun ini dan 2030.

Di sinilah salah satu rencana yang lebih mengejutkan. Norwegia sudah memiliki pangsa pasar tertinggi di dunia untuk mobil emisi-nol, sebagian disebabkan oleh pajak yang jauh lebih rendah untuk kendaraan hijau.

Semua rencana ini membutuhkan dana serius. Untuk perbaikan jalan saja, pemerintah menyiapkan 36 miliar Kroner atau 4,15 miliar dollar AS (Rp 54,6 triliun) dan 18 miliar Kroner 2,08 miliar dollar AS (Rp 27,3 triliun) untuk pertumbuhan kereta api. ***